Redefinisi Karya Mode Label Bateeq Untuk Inspirasi Gaya
Perpaduan antara batik dan modernitas tercermin dari gelaran mode label Bateeq di Jakarta Fashion Week 2016
30 Oct 2015


5 / 5
Sebagai bagian dari budaya Indonesia, batik kini menjadi bagian dari tren mode industri fashion yang digemari berbagai kalangan. Tidak lagi dianggap produk budaya yang usang dan kuno, batik saat ini menjadi karya mode yang telah banyak lahir dari desainer – desainer andal. Salah satu label fashion yang turut menciptakan karya batik sekaligus melestarikan eksistensi batik yaitu Bateeq. Koleksi Bateeq mengambil bentuk sesuai pakem yang ada lantas diterjemahkan ulang menjadi lebih modern nan gaya. Motifnya pun tak hanya cantik dan indah, tapi juga memuat nilai filosofi di dalamnya. Bateeq melakukan kreasi dengan memadukan berbagai macam motif, teknik, dan cara print batik selalu berusaha melakukan inovasi agar koleksinya selalu mengikuti perkembangan mode namun tetap nyaman saat dikenakan. Koleksinya memiliki rangkaian produk yang luas mulai dari pakaian formal, busana pesta, hingga baju bergaya kasual untuk sehari – hari.

Dalam perhelatan Jakarta Fashion Week 2016, Bateeq menampilkan koleksi terbarunya Spring/Summer 2016 dalam acara fashion tahunan bergengsi tersebut. Ada empat jenis pola yang disuguhkan Bateeq dalam koleksi terkininya yaitu Jawa Hokokai, Batik Ceplok, Kawung on white, dan Mega Mendung. Perpaduan berbagai motif batik dengan teknik rancangan dan teknologi cetak serta inovasi yang selalu dikedepankan dalam material modern yang mengutamakan kenyamanan.

Batik Jawa Hokokai kental dengan budaya Jepang yang terlihat dari motif bunga sakura, krisan, dahlia, dan anggrek. Corak kupu – kupu dan burung merak yang menggambarkan keindahan alam juga terdapat dalam motif Jawa Hokokai. Sedangkan pola motif Ceplok dan Kawung dari Yogyakarta terinspirasi dari buah kawung (buah aren) yang dibelah empat sebagai lambang empat arah mata angin. Motif lainnya yaitu batik Mega Mendung dari Cirebon yang terinspirasi dari genangan air berbentuk awan. Motif ini bermakna filosofi bahwa manusia harus bisa meredam emosi agar selalu tenang dalam bertindak, berpikir, dan berbicara. (RR) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week

 

Author

DEWI INDONESIA