Wawancara Eksklusif: Cristophe Lemaire dan Arahan Visi Baru Uniqlo U
Perbincangan dengan Christophe Lemaire terkait koleksi terbaru Uniqlo U, proposisi LifeWear, dan kebebasan berbusana.
13 Mar 2020


Christophe Lemaire, salah satunya, mengeksplorasi bahan denim sebagai bagian dari fokus utama koleksi musim semi-panas 2020 Uniqlo U.



Bagaimana tentang latar belakang dari ‘Cuban Shirt’?

Satu hal yang kami selalu pikirkan di dalam tim adalah untuk bisa menawarkan berbagai tipikal siluet yang klasik. Kami tertarik dalam mengenali dimensi klasik dari busana, berbagai hal misalnya perihal busana yang tak lekang oleh waktu

Kami gemar untuk bereksplorasi, dari satu musim ke musim selanjutnya, seperti seluruh perbendaharaan klasik untuk pakaian laki-laki. Salah satunya, saat ini, sesuatu yang sudah ada pada setiap individu laki-laki baik sadar maupun tidak menyadari bahwa menswear pada umumnya adalah Cuban Shirt.

Jadi, memang menarik bagi kami untuk memaknai Cuban Shirt yang terbuat dari kain katun dan dapat dipadu padankan secara mudah dengan celana pendek ketat atau yang lainnya. Tambahan lain untuk mempertegas tampilan Cuban Shirt sendiri adalah dengan menyulam dan memasang detail pada bagian depan pakaian. Ini adalah tantangan buat kami untuk membuat ulang dengan menaruh sisi kontemporer. Versi Uniqlo U sendiri dapat dikenali sebagai Cuban Shirt, meski memiliki tahap pembuatan yang berbeda.
 

Apa yang menginspirasi Anda untuk memakai palet warna baru?

Kami menginginkan sesuatu yang baru. Warna terang termasuk warna-warna pastel, netral, hangat, off-white, hingga hijau terang, kuning terang, dan pink. Pada dasarnya palet warna kali ini memang mengusung warna-warna sederhana tetapi sangat terang. Selain itu, ada warna biru, olahan dari bahan denim, dan hitam.

Kami merasa bahwa adanya kombinasi nuansa musim panas dengan hitam dan warna-warna pastel menjadikan tampilan nampak manis dan berseni. Termasuk, warna cokelat kemerahan, cokelat tua, dan warna-warna kemerahan lainnya.
 

Apakah inspirasi koleksi kali ini datang dari tampilan pelancong?

Ya, ide tersebut benar-benar muncul dari tampilan seorang jurnalis perempuan yang pergi melancong. Misal, ia bisa memakai celana koleksi ini untuk berlari, nyaman beraktivitas, ataupun berdansa. Ide tersebut menyelaraskan adanya ruang untuk bebas bergerak.

Saat mendesain, kami telah mengukur keleluasaan pemakai untuk bergerak dan bernapas dengan bebas. Ini juga merupakan ide dari pakaian simpel saat melancong, tetapi turut menampilkan potongan dan rajutan di beberapa tampilan. Kami juga mencoba untuk memastikan adanya keseimbangan antara sesuatu yang bergaya, tak lekang waktu, dan elegan. Hal-hal tersebut memang mudah dilaksanakan, tetapi juga memiliki beberapa ketidakstabilan atau sifat-sifat yang terus berubah. Jadi, ini adalah sesuatu yang kami terus coba untuk capai, yakni keseimbangan dalam berbusana itu sendiri. (Wawancara asli dilakukan dalam Bahasa Inggris oleh tim Uniqlo dan kemudian diterjemahkan oleh Felix Hariyanto) Foto: Uniqlo



 

 


Topic

Fashion News

Author

DEWI INDONESIA