Bagi perempuan ramah senyum ini, setiap karya yang dihasilkannya selalu memiliki arti tersendiri. Dari mulai keinginan untuk menyadarkan manusia akan pentingnya sebuah pohon, hingga dambaan untuk mengejar angin. Proses desain dari masing-masih karya pun tidak sesederhana yang kita pikir. “Seringkali inspirasi yang datang tidak bisa langsung saya tuangkan dalam bentuk sebuah karya. Untuk itu kadangkala saya menuangkannya dalam bentuk puisi, lalu nantinya puisi itu akan diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi,” papar perempuan kelahiran Banten ini.
    Kecintaan pada seni instalasi sendiri berawal pada tahun 1999, atas saran seorang dosen untuk melakukan apapun juga yang dia suka. Dan mengingat karya-karyanya sering mengandung unsur anti gravitasi, maka ia pun mulai membuat karya-karya gantung, yang sering disebut sebagai instalasi. Ia pun menjelaskan akan perbedaan antara karya instalasi dengan karya monolit, “Karya instalasi biasanya berjumlah lebih dari satu, dan butuh untuk ditata secara lebih mendetail. Sementara karya monolit merupakan sebuah patung tunggal yang dapat berdiri sendiri.” (AH) Foto : Lufthi Hamdi