Masa kecil merupakan saat ketika pintu imajinasi terbuka lapang. Beberapa desainer produk mengenangnya sebagai sumber inspirasi yang terlalu sayang untuk ditinggalkan. Silakan tengok beberapa karya mereka di berbagai benua.

Jaekyoung Kim dan Hyunjin Seo memanfaatkan permainan untuk furnitur bagi anak-anak. Kereta-keretaan itu selalu populer di berbagai belahan dunia, dan dua desainer Korea ini menjadikannya sebagai bentuk dasar bagi karyanya.

Dengan material yang sama, yakni kayu, desainer Nicolò Bottarelli menyempatkan diri membuat mainan kreasi tangan. Ia membuat mainan dari figur beberapa hewan yang telah punah. Produk dari Italia itu mengambil bentuk burung dodo dari maurisia, baiji (lumba-lumba yang hanya ada di Sungai Kuning, Cina), dan harimau tilacino tasmania.

Dari Prancis, Ionna Vautrin membuat beberapa karya dengan material kain. Karya-karya ini merupakan kreasi dari serial perayaan Hallingdal 65 dengan tema Kebun Binatang (Zoo). Material yang biasanya digunakan untuk furnitur itu diolah sehingga tampak seperti binatang untuk hiasan.

Dari benua berbeda, yakni Amerika, Marcela Sepúlveda membuat mainan dari bahan resin. Ia bekerja sama dalam hal desain dengan Camila De Gregorio dan Christopher Macaluso. Teknik utamanya justru pada tenun yang dijadikan rambutnya. Seni tenun bernama crin itu merupakan seni tradisional lama dari Cile. (ANG)

Foto: dok. eggpicnic, Kavdrat, Alburno.