Sejarah dan Evolusi Perpaduan Budaya Pada Busana
Kisah perpaduan budaya barat dan timur dari masa Paul Poiret di tahun 1879 hingga koleksi musim semi 2015
21 Mar 2015


Paul Poiret
1 / 4
Paul Poiret (1879 – 1944)
Budaya timur telah memengaruhi dunia barat sejak abad ke-17 ketika perangkat dari India, Cina, dan Turki banyak digunakan di Eropa. Puncaknya terjadi di awal abad ke-20, salah satunya dengan popularitas Ballets Russes karya Sergei Diaghilev di Paris. Paul Poiret adalah salah satu desainer yang terpengaruh oleh grup balet Rusia tersebut yang tampil revolusioner dalam koreografi, musik, serta desain kostum yang banyak menggunakan referensi oriental.

Kenzo Takada (1939)
Ia adalah salah satu desainer Jepang modern pertama yang berhasil mendobrak Paris di tahun 1970-an. Sensibilitas timurnya tampil segar di antara budaya barat yang mendominasi saat itu. Tak hanya mengambil referensi dari tanah kelahirannya, ia turut mencampur berbagai budaya timur lain seperti Cina hingga Mesir.

Era Korporasi Mode
Dunia mode barat pada akhir abad ke-20 yang dikendalikan oleh korporasi besar kerap tampil harafiah dalam menerjemahkan pengaruh timurnya. Karya John Galliano untuk koleksi Dior musim gugur-dingin 1997 tampil kental dengan referensi Jepang. Koleksi terakhir Tom Ford untuk Yves Saint Laurent di musim gugur-dingin 2004 mengambil bentuk busana cheongsam dengan referensi dari arsip koleksi tahun 1977 rumah mode tersebut. Orientalisme turut menjadi salah satu inspirasi utama Marc Jacobs untuk Louis Vuitton di musim semi-panas 2011.

Spring-Summer 2015
Tak seperti Tom Ford, Frida Giannini tentunya tak menyadari koleksi Gucci musim ini yang bernapaskan oriental ternyata menjadi koleksi terakhirnya untuk rumah mode Italia tersebut. Maison Margiela yang juga telah ditinggalkan desainer pendirinya kali ini juga mengambil referensi busana kimono. Begitu pula halnya dengan label Herve Leger yang tampak ingin keluar dari asosiasinya dengan bandage dress. (DAN) Foto: Dok. AFP, Mondadori, Getty Images, TPG News, SIPA Press.





 

Author

DEWI INDONESIA