Sejarah dan Evolusi Potongan Bias Pada Busana
Kisah tren potongan bias dari masa Madeleine Vionnet di tahun 1876 hingga koleksi musim semi 2015
20 Mar 2015


Madeleine Vionnet
1 / 4
Madeleine Vionnet (1876 – 1975)
Walau desainer Prancis ini paling dikenal dengan kreasinya yang menggunakan potongan bias, ia bukan yang menciptakan teknik tersebut. Ia pertama mengenal teknik ini saat bekerja di rumah mode Callot Soeurs yang diaplikasi sebagai detail pada gaun. Vionnet kemudian menggunakan potongan diagonal bias pada keseluruhan gaun yang secara radikal mengubah siluet dan arahan mode.

Halston (1932 – 1990)
Desainer bernama lengkap Roy Halston Frowick ini menemukan karya Vionnet melalui majalah dari tahun 1930-an dan mengagumi efek potongan bias pada tubuh. “Saya pikir potongan bias lebih seksi. Saya kerap berusaha memotong sejajar dengan alur kain dan hasilnya terlihat terlalu umum. Tidak ada yang lebih menggairahkan daripada kain yang jatuh pada tubuh dengan teknik bias. Ia memberikan dimensi lain pada kelembutan.”

John Galliano (1960)
Desainer kontroversial ini baru saja menapaki kembali karier modenya tahun ini sebagai desainer Maison Margiela setelah kasus anti semitisme yang membuatnya dipecat dari Dior. Di masa kejayaannya tersebut, ia dikenal sebagai master dalam mengolah potongan bias untuk menciptakan kreasinya yang selalu teatris dan imajinatif.

Spring-Summer 2015
Teknik memotong kain secara diagonal ini menjadi formula jitu dalam menciptakan gaun-gaun melambai yang sensual menonjolkan lekuk tubuh. Ellie Saab terkenal sebagai salah satu desainer yang kerap mengandalkan teknik ini. Alber Elbaz juga sering bereksperimen dengan potongan bias yang dapat mengangkat karakter material mewah yang menjadi andalan Lanvin. Jason Wu yang kuat dalam rancangan gaun malam turut banyak menggunakan teknik ini seperti terlihat pada koleksi terbarunya. (DAN) Foto: Dok. AFP, Mondadori, Getty Images, TPG News, SIPA Press.

 

Author

DEWI INDONESIA