Sebuah Taman Imajinasi di Bawah Kubah Waktu Dior
Undangan terbuka untuk menjelajahi keindahan taman Monsieur Dior di bawah kubah horologi Dior yang menakjubkan.
7 May 2021



Bak sedang menjelajahi sebuah taman bunga di dalam ruangan pada suatu musim panas. Ini adalah impresi pertama yang saya berikan kepada Dior Grand Soir Jardins de Nuit. Sebuah seri terbaru dari lini Dior Grand Soir. Tak lain merupakan sebuah lini yang didedikasikan kepada warisan Dior di dunia horologi. Keeleganan dan keindahan yang tergabung melahirkan sederet arloji artistik nan unik dipersembahkan bagi pergelangan tangan perempuan pengagum dentangan waktu Dior.

Adalah sebuah undangan bagi para kolektor jam untuk menelusuri taman Monsieur Dior. Di taman ini ada keajaiban layaknya taman di negeri puteri salju. Ranting-ranting emas, bunga-bunga indah yang dihinggapi kumbang seolah menemani jejak kaki menuju gelapnya malam yang diwakili oleh hitamnya warna dial. Bagi saya, ragam bebatuan indah yang menghiasi bagian lugs seperti taburan bintang di langit malam. 

Lagi jarum jam mungil yang terletak di bawah dial seakan mengiaskan simbol malam di dunia Cinderella. Ada sebuah pengingat waktu di sana dilukiskan dengan indah sambil dikelilingi bingkai bermaterial bezel perunggu dan kubah safir tak reflektif. Kegelapan malam digambarkan lagi dalam material beludru pada tali arloji. 
 

Dior Grand Soir Jardins de Nuit N° 12.


Dior Grand Soir Jardins de Nuit menampilkan 15 arloji berdiameter 36 mm dengan keindahan taman yang berbeda-beda. Pada N° 12, saya mengandaikannya seperti taman Avatar. Warna biru gelap pada bingkai menyelimuti bagian dial dengan dedaunan dan bunga-bunga emas yang dibuat dari bebatuan safir biru dan merah muda yang beraneka bentuk. Pergerakan jam dan menit difungsikan di atas pukul enam dan di bawah gemerlap keajaiban taman. 

Seluruh rangkaian Dior Grand Soir Jardins de Nuit menggunakan bebatuan alam yang mewah hingga bernilai 5 karat menambah cerita manis dari masing-masing taman. Pergerakan quartz yang praktis dipilih untuk menemani para perempuan yang bergulat dengan aktivitas sepanjang hari dan harus berpacu dengan waktu.
 

Sebuah tribute kepada Monsieur Dior yang sarat akan keindahan seni tertuang dalam guratan kuas cat yang ditanamkan pada dial.


Lini Grand Soir lainnya terangkum dalam sebuah arloji manis Grand Soir Aquarelle. Sebuah taman unik yang juga bernuansa negeri dongeng dengan bunga-bunga berpalet lembut yang didaulat untuk menghiasi bagian dial. Guratan seni dari kuas cat diinfusikan ke dalam dial sebagai tribute kepada kreativitas Monsieur Dior. Menghiasi bagian dedaunan, tersemat manis inti bunga yang dilapisi oleh kaca berwarna serta bebatuan safir berwarna biru, merah muda dan merah keemasan. Bertabur berlian berbentuk snow-set yang kali ini saya ibaratkan sebagai cahaya matahari pada musim panas.

La Mini D de Dior Satine Tressée dengan jalinan benang emas pada rantai arloji. 

Selain itu Dior juga merilis arloji teranyar dari lini La D de Dior bertajuk La Mini D de Dior Satine Tressée. Sebuah persembahan yang ditujukan kepada perayaan hari jadi Dior Couture dan Maison Dior yang ke-70. Arloji puitis ini dihiasi oleh berlian di sekliling bezel, mahkota pemutar, dan pengait tali seakan merepresentasikan dunia Victoire de Castellane. Bagian tali dibuat lebih menyerupai perhiasan dengan model jalinan benang emas yang saling menyimpul satu sama lain membentuk sebuah keindahan tak ternilai. (JE) Foto: Dior.

 

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA