Mengusung Semangat Inklusivitas, Bintaro Design District Kembali Digelar
Pameran seni dan arsitektur yang berada di wilayah Bintaro ini berupaya menyapa publik lebih banyak.
3 Dec 2019


2 / 9
Pencinta seni dan desain kembali dimanjakan oleh diselenggarakannya acara pameran dengan format wilayah yang menarik. Mengulang kesuksesannya tahun lalu, dengan perombakan yang lebih baik serta animo yang semakin meningkat, baik dari kalangan pelaku seni maupun penikmatnya, Bintaro Design District 2019 (BDD) kembali digelar mulai tanggal 28 November hingga 7 Desember 2019.

Empat penggagas BDD, mereka adalah Andra Matin, Budi Pradono, Danny WIcaksono, dan Hermawan Tanzil pada pembukaan BDD tanggal 28 November lalu menyatakan sangat terharu. Tak disangka animo yang sangat tinggi dari berbagai pihak membuat BDD tahun ini mengambil tema yang seakan menghilangkan jarak antara karya dengan penikmatnya.

 
Ayunan karya Andra Matin di Bintaro Design District. 



Tahun ini judul Inclusivity diangkat. Inklusivitas yang diartikan sebagai lawan dari ekslusivitas ini memberi pengalaman baru baik bagi desainer untuk menciptakan suatu karya yang bisa berinteraksi juga masyarakat dan lingkungan yang menjadi bagian dalam karya tersebut.

Peningkatan partisipan tahun ini pun melonjak tajam, jika tahun lalu ada 49 partisipan, tahun 2019 ini jumlah yang lolos kurasi mencapai 169 partisipan. Banyaknya titik pamer kali ini bisa lebih mudah diakses dan dipelajari melalui aplikasi khusus yang dibuat.

Selain pameran karya, interaksi terhadap masyarakat dan lingkungan menjadi sangat menarik. Pada area-area publik luar ruang, seperti di beberapa taman juga hutan di Bintaro, para desainer atau studio desain menghadirkan karya-karya yang menarik. Misalnya saja ayunan garapan Andra Matin, selain bisa bermain ayun-ayun, sisi bidang penampang dengan kreatif diberi pelapis menyerupai cermin, sehingga kebiasaan masyarakat untuk melakukan swafoto bisa terakomodasi. Selain interaksi dengan manusia, ada pula studio interior yang menggagas karya berupa shelter untuk kucing liar. Sebanyak 16 titik shelter akan dihadirkan, disini siapa pun yang ingin meletakkan makanan kucing diperbolehkan.

Yang spesial tahun ini tak hanya berada di area Bintaro saja, namun BDD terkoneksi juga pada beberapa area lain, misalnya di Galeri Nasional yang menggelar Prihal, yaitu pameran tunggal arsitektural karya-karya Andra Matin. Lalu juga ada pameran grafis di Dia.Lo.Gue yang berjudul Seek a Seek. Kemudian di area yang sedang hits di Jakarta, M Bloc Space pun terdapat satu karya yang sengaja menempati area tak terpakai disana.

Museum Macan juga turut berpartisipasi, dengan menghadirkan dialog seni dalam format santai. Berbagai rangkaian acara masih akan terus berlangsung hingga 7 Desember nanti. Pasar kolektif yang telah dikurasi, dialog-dialog seputar seni dan lingkungan, serta berbagai pameran semua studi ilmu desain menyatu menjadikan suatu komunitas yang saling mendukung dan berdampak sangat baik bagi lingkungan dan masyarakat. Selain Anda bisa mengunduh aplikasi BDD, ikuti juga akun instagram @bintarodesigndistrict untuk informasi lebih lanjut yang selalu diperbarui. (Foto/teks: EM)
 

 

 


Topic

Pameran seni dan desain arsitektural

Author

DEWI INDONESIA