Nikmati Luapan Selebrasi Layaknya Di Kota Peru Persembahan Henshin
Restoran Henshin menghadirkan paket spesial untuk menikmati Natal dan Tahun baru layaknya di kota Peru
17 Dec 2020




Pendar-pendar kembang api yang melukis langit, mengundang decak kagum, disusul dengan suasana semarak yang meliputi malam, bagi Chef Ivan Casusol pesta kembang api pada Natal dan Tahun Baru di Peru mungkin tidak ada yang bisa menandingi. Lahir dan besar di Peru, Ivan Casusol sous chef dari restoran fine dining dan bar, Henshin, berkilas balik akan bagaimana ia merayakan Natal dan Tahun Baru saat masih berada di Peru.

“Biasanya setelah seharian penuh menyiapkan makan malam, kami akan mulai makan malam pada jam 12, dan setelah jam 12 para anak-anak kecil mulai membuka kado, dan bermain. Kami bisa terjaga sampai jam tiga pagi,” tutur Ivan.

Sesi makan malam atau makan siang bersama dengan keluarga, menjadi tradisi yang dipegang erat dan tak pernah dilewatkan menjelang Natal ataupun tahun baru.

“Kami mempunyai tradisi untuk makan setelah lewat jam 12. Karenanya ketika saya sudah bekerja di restoran, saya cenderung baru menyelesaikan pekerjaan pada pukul setengah dua pagi,” ucapnya. Meskipun begitu, ia masih mengingat dengan jelas bagaimana sang Ayah kemudian menjemputnya, untuk kemudian makan bersama keluarga di rumah.

“Ketika Natal, hal yang terpenting ialah keluarga, dan beberapa teman dekat. Seperti reuni keluarga besar. Namun saat Tahun Baru, kami biasanya pergi untuk berpesta setelah jam 12,” lanjutnya lagi. Ivan, yang jatuh cinta pada masakan Nikkei dan kini ia telah membuka delapan restoran, dengan empat restoran berkonsep Nikkei, termasuk Henshin.

Restoran dan bar yang terletak di puncak hotel Westin ini menghadirkan paduan hidangan Jepang dan Peru, yang berdampingan dengan pemandangan cakrawala Jakarta. Menyambut bulan penuh kemeriahan, Ivan telah menyiapkan sajian menu spesial bagi mereka yang menginginkan kudapan penuh kemeriahan layaknya ketika berada di Peru.

 


“Gaya menu yang akan kami hadirkan untuk Natal, kami menamakannya Infinite Menu. Terdapat dua puluh jenis menu dari appetizer hingga dessert, dan para tamu dapat memilih menu apa saja yang mereka suka dan menambah sesuka hati mereka,” jelas Ivan.

Dimulai dari appetizer, hidangan Cebiche Clásico yaitu potongan ikan Baramundi segar dibalur dengan tiger’s milk (istilah Peru untuk bumbu berbahan dasar jeruk yang mengawetkan makanan laut di ceviche) dan minyak cabai. Selanjutnya ada Umami Salad, umami yang disebut-sebut sebagai rasa kelima dihadirkan dengan penuh pesona melalui perpaduan tomat, keju parmesan, jamur shimeji, dan dibalut dengan sesame foam.

Orang-orang Peru memang membanggakan hasil laut mereka, makanya tak heran hidangan Parihuela menampilkan seafood bisque yang kental dan dilengkapi dengan potongan udang dan juga gurita. Untuk hidangan utama, Ivan menyuguhkan Hongos. Salmón confit yang menjadi favorit banyak orang ini dimarinasi dengan miso dan disajikan bersama dengan mushroom purée dan salad mentimun.

Untuk menutup hidangan, Ivan menyuguhkan interpretasinya akan sajian klasik, Carrot Cake. Tesktur kue yang ringan dan menyerupai sponge cake ini dipadukan dengan cream cheese dengan carrot confit, dan es krim wortel.

“Saya mencoba untuk menggabungkan beberapa elemen yang dapat membuat bahan utama dari makanan tersebut lebih menonjol. Tak sekedar hanya asin atau manis, tapi Anda akan merasakan perpaduan rasa dan tekstur yang unik dari setiap hidangan,” tutup Ivan. (AULI HADI) Foto: Dok. Henshin, Togi Panjaitan

 

 

Author

DEWI INDONESIA