Gaya Hidup Hygge sebagai Cara Berbahagia dengan Sederhana
Berasal dari Denmark, gaya hidup Hygge memungkinkan kita untuk menikmati hidup.
7 Aug 2020



Pernahkah Kamu merasa, ada satu momen, dimana Kamu merasa benar-benar hanyut di dalamnya? Seperti saat hujan, Kamu bersama teman duduk di kafe dengan segelas kopi hangat dan cahaya lampu yang temaram, sambil berbincang-bincang mengenai banyak hal. Lalu, Kamu merasa sangat bahagia.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh dari gaya hidup Hygge. Berasal dari Denmark, gaya hidup ini menawarkan untuk menjadi hidup dengan nyaman dan hangat. Dimana kita bisa menikmati dan mengapresiasi hal kecil bersama orang terkasih yang melahirkan kepuasan.


Tak heran, mengapa negara paling bahagia menjadi negara paling bahagia di dunia menurut laporan World Happiness Report 2020. Salah satu slasan mengapa Denmark memperoleh gelar tersebut adalah berkat masyarakatnya yang menjalankan gaya hidup Hygge.

Warga Denmark banyak mengaplikasikan Hygge pada musim dingin. Sebab, musim dingin berlangsung panjang dan gelap. Biasanya mereka mencari cara untuk tetap bahagia dengan cahaya lilin, selimut, dan cokelat panas bersama keluarga.



Tentu saja Hygge bisa diterapkan di Indonesia. Tanpa sadar, sebenarnya bisa jadi kita sudah menerapkan Hygge dalam kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya, saat kita minum teh sambil melihat pergerakan awan atau makan malam bersama teman secara sederhana. Bukan seberapa mewah makanan yang tersedia, tapi kehangatan lewat interaksi yang erat.

Mungkin, ini yang disebut bahagia itu sederhana. Gaya hidup Hygge adalah tentang bagaimana menikmati setiap waktu dengan sebaik-sebaiknya. (WHY) Foto: Dok. Unsplash

 

 


Topic

Hygge

Author

DEWI INDONESIA