Musikal Belakang Panggung Membawa Isu Kekerasan Seksual
Disajikan dalam kemasan drama musikal, pentas ini bicara mengenai hal serius yang digarap secara menghibur.
19 Feb 2020



Pada awal tahun 2020, sejumlah kasus pelecehan hingga kekerasan seksual telah terjadi di Indonesia. Dari kasus begal payudara, begal bokong, masturbasi di depan umum, hingga tuntutan mahasiswi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi kekerasan seksual di kampus dan universitas.


Konten kekerasan seksual coba diangkat dalam sebuah drama musikal berjudul Belakang Panggung persembahan Lentera Sintas Indonesia. Pagelaran musikal ini digarap untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap salah satu isu utama di Indonesia dan dunia. Memadukan teater musikal ceria dengan drama menegangkan, tema berat disajikan dalam cerita yang kreatif, mengejutkan, dramatis, menghibur.

 

Belakang Panggung menghadirkan relevansi yang berkisah tentang perjalanan Rani Gunawan, aktris muda pendatang baru, yang mendapatkan kesempatan besar bermain sepanggung dengan bintang besar Aditya Santoso dan bekerja di bawah arahan sutradara dan aset bangsa Teguh Santoso. Di atas panggung, Pak Teguh menghadirkan kisah cinta Rama Sinta nan ideal dan heroik, dimainkan Adit dan Rani. Kesempurnaan di atas panggung ternyata menyembunyikan kebusukan di belakang panggung.
 
Bertindak dalam produksi Belakang Panggung adalah produser Airin Efferin, dengan co produser Dimas Subagio. Gagasan pertunjukan ini muncul dari Airin Efferin berkolaborasi dengan Sophia Hage selaku Campaign Director Lentera Sintas Indonesia, serta aktris dan jurnalis Marissa Anita. Dalam karya orisinil ini, Andrew Trigg mencetuskan ide cerita sekaligus menjadi penulis serta sutradara. Dia didampingi oleh Mario Hasan selaku lyricist dan juga co-penulis. Beberapa aktor-aktor teater dan film terbaik Indonesia yang turut memeriahkan pentas adalah Mian Tiara, Rama Widi, Muhammad Khan, Kiki Narendra, Marissa Anita, Claudia Hutasoit, Windy Liem, dan Erik Lasmono. Sedangkan musik digarap secara khusus komposisinya oleh Wishnu Dewanta.
 

Dipentaskan di Institut Francais Indonesia Jakarta pada 6-8 Maret 2020, drama musikal ini juga ingin mengajak masyarakat untuk ikut menyuarakan kampanye #MulaiBicara agar para penyintas dari kekerasan fisik atau seksual bisa merasa aman dan tidak menutup diri. (WHY) Foto: Dok. Belakang Panggung
 

 

Author

DEWI INDONESIA