Pemain Celtics Enes Kanter dan Tacko Fall Berbagi Pengalaman Ramadan Mereka
Pandemi global telah mengubah cara umat Muslim di dunia dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri yang akan segera tiba.
29 May 2020




Tidak ada perayaan maupun ibadah bersama, mengingat pemerintah telah meniadakan kegiatan ibadah di masjid guna mengurangi penyebaran virus corona.
 
Sama seperti kita, pemain center Boston Celtics, Tacko Fall, dan rekan satu timnya, Enes Kanter yang memeluk agama Islam, pun harus menyesuaikan diri dengan normal baru (new
normal) dalam menjalankan ibadah pada tahun ini.
 
Beberapa waktu lalu di saat musim NBA 2019-2020 sedang ditunda, keduanya mengadakan sesi diskusi secara langsung di Instagram, yang membahas indahnya bulan suci Ramadan.
 
Yuk, simak beberapa hal menarik yang dibahas oleh Tacko and Enes!
 
1. Sekilas cerita tentang masa kecil Tacko Fall di bulan Ramadan
Ramadan di Senegal merupakan momen spesial untuk Tacko karena penuh dengan memori masa kecil yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
 
“Saat Ramadan tiba, kamu bisa langsung merasakannya. Suasana seketika berubah. Terutama ketika orang-orang di sekitarmu juga berpuasa,” ucap pemain tertinggi NBA tersebut.
 
Tacko mengenang suasana Ramadan di kampung halamannya di mana semua orang melakukan rutinitas yang sama, seperti bangun pagi untuk sahur, berpuasa sehari penuh, buka puasa, dan beribadah di Masjid bersama teman-teman.
 
2. Pergulatan batin atlet-atlet yang berpuasa di bulan Ramadan
Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana seorang atlet dapat menjalankan puasanya. Haruskah kita berpuasa saat harus berlatih untuk pertandingan? Tacko mengaku dirinya beberapa kali mengalami kesulitan dalam memutuskan untuk berpuasa di tengah musim NBA.
 
“Tahun lalu, beberapa kali (saya menanyakan diri sendiri untuk berpuasa atau tidak). Waktu itu saya terlalu banyak berpikir karena saya harus melakukan banyak hal,” ungkap Tacko.
 
 “Sekarang, saya berpuasa dan juga berolahraga. Beberapa hari lalu, saya pun berlari dan ternyata merasa lebih baik,” lanjutnya.
 
Dengan kata lain, Tacko menyadari pentingnya pola pikir yang benar.Serupa dengan Tacko, Enes juga berbagi pengalaman berpuasanya ketika ia harus bertanding pada musim playoff NBA. Itulah pentingnya memusatkan perhatian dan mengalihkan fokus kita dari hal-hal kecil. Kuncinya adalah mempunyai pola pikir yang benar, bahwa kita bisa pergi, bermain, dan menunjukan pada dunia jika kita bisa melakukannya.
 
3. Kurma dan minuman berprotein menjaga Enes dan Tacko tetap berenergi
Untuk memastikan tubuh memiliki energi yang cukup, kita perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Enes dan Tacko mengaku banyak mengonsumsi kurma dan minuman berprotein saat sahur agar tetap memiliki nutrisi dan energi yang cukup untuk beraktivitas. Mereka juga menyarankan agar kita tidak mengonsumsi makanan yang terlalu berat saat sahur karena itu akan memaksa tubuh bekerja lebih keras dalam mencernanya. Itu yang kemudian membuat tubuh menjadi lebih mudah merasa lelah.

 

 
4. Makna Ramadan adalah kemurahan hati dan rasa syukur
Bulan suci tahun ini mungkin tidak seperti biasanya, tetapi kita tetap perlu bersyukur karena masih berkesempatan untuk merayakannya dalam keadaan sehat. Pada sesi diskusi langsung di Instagram, Tacko juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim medis yang telah mengorbankan hidupnya demi menjaga kesehatan banyak orang.
 
“Saya hanya ingin mengatakan kepada mereka, terima kasih, dan usaha mereka sangatlah dihargai. Saat ini, pekerjaan mereka sangat sulit terutama dengan adanya pandemi yang masih tersebar. Jadi, saya harap orang-orang juga tidak melupakan jasa mereka,” kata Tacko, pemain yang menandatangani kontrak dua arah (two-way contract) dengan Maine Red Claws, di NBA G League.
 
Selain itu, Enes juga mengajak para penonton untuk berdoa dan bekerja sama agar dapat melalui situasi sulit ini secepatnya.
 
“Saat ini, kita tengah merayakan bulan suci Ramadan. Apa pun kepercayaan kalian, berdoalah, dunia saat ini sangat membutuhkan doa. Sehingga, dunia menjadi lebih baik dan sehat dari sebelumnya, dan kita pun bisa mempunyai masa depan yang lebih baik,” tambahnya lagi.
 
Pada bulan April 2020 lalu, Enes Kanter juga berkesempatan berbagi dengan murid-murid Kharisma Bangsa School di Jakarta, Fatih Bilingual School di Aceh, dan Semesta Semarang
melalui webinar.
 
Dikemas dalam bentuk sharing session, Enes menjelaskan bagaimana ia menjaga stamina dan tetap aktif selama penangguhan musim NBA. (Orie Buchori)

 

 

Author

DEWI INDONESIA