Anda Tidak Butuh Perawatan Kulit Terlalu Banyak, Ini Alasannya
Do we really need 12 steps of skincare? Rutinitas perawatan kulit yang terlalu banyak justru bisa membuat kulit Anda overdosis.
6 Jul 2020



Skincare routine rasanya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak perempuan hari ini. Tak jarang yang melakukan perawatan dengan menggunakan 10-12 produk setiap pagi dan malam. Belum lagi sering produk yang digunakan di pagi hari berbeda yang digunakan di malam hari.

Misalnya serum, di pagi hari biasanya Vitamin C jadi serum favorit, sementara retinol dan berbagai jenis acid digunakan di malam hari. Lalu pelembap wajah. Tak jarang ada orang yang membedakan pelembap pagi dan malanya. Pelembap pagi dengan tekstur yang lebih ringan dan pelembap malam biasanya dengan tekstur yang lebih pekat.

Pertanyaannya, apakah kulit kita membutuhkan asupan perawatan sebanyak itu? Sebagai orang yang cenderung cuek dan baru menyelami dunia perawatan kulit sejak mengalami breakout hebat, pertanyaan tersebut terus menggantung di benak saya. Jawabannya saya temukan lewat kanal YouTube Beauty Influencer Korea Selatan, Liah Yoo.

Ketika jerawat saya sedang parah-parahnya beberapa tahun silam, saya menggunakan segala produk yang diklaim bisa mengentaskannya. Namun, alih-alih membaik, kulit saya justru semakin tak karuan. Kulit saya yang sejatinya normal cenderung kering seiring waktu jadi berminyak, tetapi di saat yang bersamaan juga terlihat retak selayaknya kulit kering. Lewat pejelasan Liah Yoo, saya kemudian mengetahui bahwa yang dialami kulit saya adalah dehidrasi. Dan hal yang perlu dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengurangi asupan perawatan kulit, terutama yang bisa mengikis ketahanan kulit. Istilah kerennya, skincare diet.

Kuncinya adalah dengan mengenali betul kondisi kulit dan memilih perawatan mana yang sesuai dengan kondisi kulit saat itu. Baru-baru ini lewat unggahan videonya, perempuan yang kemudian mendirikan  skincare brand Krave Beauty ini menjelaskan kembali pada prinsipnya hanya ada tiga perawatan kulit yang tak boleh ketinggalan: cleanser, moisturizer, dan SPF. Sudah. Sisanya, seperti toner, serum, essence, dan lain-lain adalah perawatan suplementer yang sifatnya nice to have sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.

 


Liah juga menjelaskan bagaimana serangkaian produk perawatan kulit sering kali dikembangkan karena permintaan para distributor, alih-alih kebutuhan kulit konsumen. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memisahkan mana hal yang benar-benar dibutuhkan oleh kulit dan mana yang tidak. Sebab, menggunakan perawatan kulit yang terlalu intens justru bisa membuat kulit stres dan semakin sensitif.

Saya pun mencoba mempraktikkannya selama dua tahun terakhir. Prinsipnya dalam rangkaian skincare saya pembersih wajah, pelembap, dan SPF adalah tiga hal yang tak boleh absen. Lalu sebagai orang yang memiliki kulit acne prone, menambahkan satu perawatan di malam hari, yaitu eksfoliasi. Biasanya hal ini saya lakukan dengan menggunakan clay mask atau serum Salicylic Acid.

Hasilnya, memang kulit saya perlahan-lahan semakin membaik. Tidak drastis memang, tetapi bertahap dan terasa amat natural. Misalnya bekas jerawat yang dalam pelan-pelan menyembuhkan diri dengan bantuan Salicylic Acid yang sempat rutin saya gunakan. Dan hiperpigmentasi kini semakin menipis seiring rutinitas saya belakangan yang rajin menggunakan produk berbahan dasar AHA. Seperti tenggat waktu pekerjaan, masalah kulit pun diatasi satu per satu. Tidak sekali pukul lalu selesai semua. Yang ada, kulit malah jadi semakin sensitif karena tak ada waktu untuk beradaptasi dengan bahan-bahan aktif tertentu.  

Dengan menggunakan produk perawatan kulit yang minimalis, Anda juga bisa menjadi lebih mudah mengidentifikasi sensitivitas kulit terhadap bahan aktif tertentu. Caranya adalah dengan memperkenalkan satu perawatan baru dalam satu waktu dan lihat apa efeknya. Jika kulit terlihat semakin sensitif atau justru memicu breakout, mungkin produk tersebut tak cocok dengan karakter kulit Anda. Intinya, ambil waktu sejenakn untuk mengenali karakter kulit dan memilah-milai mana yang dibutuhkannya dan mana produk yang hanya ingin Anda coba karena penasaran. We don’t need 12 steps of skincare, our skin is already smart enough to do its job. (SIR). Foto: Dok. Istimewa



 


 

 


Topic

Beauty Tip

Author

DEWI INDONESIA