Perbedaan Massa Otot Ideal Pada Laki-Laki dan Perempuan agar Tubuh Ramping dan Bugar
Berbagai tingkatan umur serta gender biologis menentukan massa otot ideal laki-laki maupun perempuan. Ketahui persentase idealnya berikut ini!
2 Aug 2022



Massa otot yang ideal membuat tubuh semakin mudah membakar lemak. Sementara itu, penumpukan lemak tak hanya memengaruhi persepsi kita terhadap diri dan bentuk tubuh, tetapi juga berpengaruh pada pola serta kemampuan kita bergerak dalam aktivitas sehari-hari. Agar tubuh ramping dan bugar dengan massa otot ideal, kita perlu melakukan latihan fisik secara rutin dan mengimbanginya dengan konsumsi makanan bergizi.
 
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa otot, seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras. Menurut Journal of Applied Physiology, standar massa otot juga berbeda antara laki-laki dan perempuan. Simak penjabarannya berikut ini untuk mengetahui perbedaan massa otot ideal pada laki-laki dan perempuan pada berbagai tingkat usia!

Massa otot ideal pada laki-laki

Persentase massa otot ideal untuk laki-laki bervariasi pada berbagai tingkat usia. Massa otot seseorang dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44% untuk usia 18-35 tahun, 36-40% untuk usia 36-55 tahun, 32-35% untuk usia 56-75 tahun dan tidak jauh dari 31% untuk usia 76-85 tahun.

Massa otot ideal para perempuan

Sementara itu, persentase massa otot ideal untuk perempuan adalah 31-33% untuk usia 18-35 tahun. Pada usia 36-55 tahun, persentase massa otot ideal perempuan berada pada kisaran 29-31%, dan menurun ke angka  27-30% untuk usia 56-75 tahun. Sementara untuk perempuan usia 76-85 tahun, massa otot idealnya tidak terlampau jauh dari angka 26%.
 
Ade Rai, binaragawan dan Co-Creator Program Fita, Healthy Living by Ade Rai,  mengatakan bawah untuk memulai hidup sehat perlu diawali dengan dasar pemahaman yang benar mengenai komposisi tubuh yang ideal, termasuk komposisi massa otot. Bagi orang yang sudah paham akan manfaat pengaturan pola makan dan aktivitas gerak untuk kesehatan, maka dengan sendirinya akan menjalankan pola makan dan aktivitas gerak yang baik untuk kesehatan. Menurutnya pemahaman itulah yang menjadi dasar untuk berperilaku baik terhadap tubuh, tanpa ada rasa tertekan atau terpaksa.
 

MARDYANA ULVA
Foto: Pexels

 

 


Topic

Health

Author

DEWI INDONESIA