Anda baru pulang dari?
Austria, tepatnya ke Vienna, Linz, Hallstatt dan Salzburg. Juga ke Munich dan Berlin di Jerman, Budapest di Hungaria, dan Praha di Republik Ceko.
Mengapa memilih destinasi-destinasi tersebut?
Berawal dari melihat foto-foto arsitektur bangunan di Eropa Timur yang banyak beredar di internet, saya jatuh cinta dan memutuskan untuk mendatangi dan melihat sendiri secara langsung. Saya juga kagum dengan cara bangsa Eropa mempertahankan kultur dan budaya mereka. Arsitektural bangunan di kota-kota yang saya kunjungi sangat terawat baik, dan mereka juga punya festival-festival unik yang patut didatangi. Serta tentunya, pemandangan alam yang sangat asri dan spektakuler.
Apa saja yang Anda lakukan selama hampir dua minggu di sana?
Saya mengunjungi bangunan-bangunan tua untuk eksplorasi ide dan foto. Ketika di Praha saya mengunjungi Charles Bridge dan menyusuri sungai Vitava, yang merupakan sungai terpanjang di Ceko. Kemudian menyempatkan diri ke Astonomical Clock, sebuah pusat perbelanjaan mewah di Praha, dan tidak ketinggalan, mengagumi desain bangunan Katedral St. Vittus. Ketika di Vienna saya mendatangi Schönbrunn Palace, Salzburger Landestheater, dan tentunya menonton pertunjukan di opera house Vienna. Di Budapest, aktivitas favorit saya adalah berjalan kaki menjelajahi landmark kota seperti Castle Hill Buda, Matthias Church dan The Chain Bridge Budapest.
Arsitektural kota yang paling menarik bagi Anda?
Di kota Praha dan Hallstatt. Bangunan-bangunan di Praha sangat kental gaya arsitektural dari era Gotik. Prague Castle adalah tempat favorit saya menghabiskan waktu, sekadar berjalan-jalan santai di jalanan berbatu menyusuri kompleks istana dengan membawa bekal minuman cokelat panas dari café yang ada di dekat area itu. Sementara Hallstatt adalah desa kecil di Salzkammergut yang berada di utara Austria, terasa seolah berada di negeri dongeng. Desa ini terletak di tepi danau Hallstätter See yang sangat jernih dan memiliki lanskap pegunungan hijau yang mengitari seluruh desa.
Apa transportasi Anda selama di sana?
Untuk bepergian dalam kota saya selalu menggunakan kereta komuter (Schnellbahn/S-Bahn). S-Bahn termasuk dalam jaringan transportasi umum dan sangat praktis karena sudah terintegrasi, satu tiket berlaku untuk S-Bahn, kereta bawah tanah (U-Bahn), trem (Straßenbahn), hingga bus kota (Stadt-Omnibus) dan dapat digunakan sepanjang hari.
Menu favorit?
Sacher Torte yang merupakan kue cokelat khas Vienna, lalu tentunya Wiener Schintzel, dan Trdelník (kue tradisional Ceko) di Praha yang menjadi kue paling enak yang pernah saya coba. Di Hungaria ada Kürt?skalács yang juga dikenal sebagai Chimney Cake. Ini pastry yang dibaluri gula dan bubuk kayu manis. Sangat nikmat selagi hangat!
Tempat belanja andalan?
Mencari souvenir paling tepat di Ingolstadt Village di Munich, karena harga dan pilihannya beragam. Lalu jika ada waktu, mendatangi Designer Outlet Berlin bisa memberi Anda kejutan menemukan beberapa fashion items menarik.
Inspirasi yang didapat dari perjalanan ini?
Saya belajar bahwa desain yang dapat dikenang sepanjang masa harus memiliki ciri khas, harus bisa abadi dan tidak hanya mengikuti tren semusim, sehingga tetap dikagumi oleh banyak orang hingga masa-masa mendatang.
Destinasi selanjutnya?
Santorini dan Mykonos
BARANG BAWAAN WAJIB
Gladys sangat gemar memotret bangunan untuk inspirasi pekerjaan sehingga ia tak lupa membawa GoPro Hero 4 dan selfie stick. Powerbank menjadi andalan di saat baterai ponsel mulai menipis. Untuk melindungi diri dari cuaca dingin, Gladys wajib membawa sarung tangan serta syal, dan untuk mencegah bibirnya pecah-pecah, ia juga selalu membawa lip balm agar senantiasa lembap. (PRITHA MONIAGA) Foto: Dok. Gladys Angelina, dok. Istimewa, dok. Dewi