Eksotisme Kalimantan Inspirasi Pagelaran Tunggal Desainer Busana Muslim Itang Yunasz di JFW 2016
Dari motif wastra sampai motif anyaman rotan Kalimantan jadi inspirasi koleksi desainer busana muslim Itang Yunasz di JFW 2016.
26 Oct 2015


5 / 6
Lebih dari tiga dekade karyanya dinikmati pesohor negeri ini. Dan, inilah kali kedua desainer busana muslim Itang Yunasz menggelar fashion show tunggalnya di Jakarta Fashion Week 2016, ajang pagelaran busana terbesar di Indonesia. Inspirasi yang seakan tak ada habisnya membawa Itang menjadi seorang trendsetter di dunia fesyen Indonesia, dan sampai saat ini eksistensinya terus bermekaran termasuk di panggung JFW 2016.
 
Untuk koleksinya kali ini, Itang mengambil inspirasi dari keindahan etnik negeri sendiri yaitu Kalimantan. Individualisme dan optimisme menjadi kunci desain yang dipamerkannya. Itang punya cara tersendiri untuk mengubah kain menjadi busana yang terstruktur, fashionable tapi tetap mempertahankan pribadi busana yang santun. Motif bunga dengan garis, motif anyaman tikar rotan, motif ulap doyo, tenun ikat dan motif bunga-bungan eksotis lainnya menghias rancangannya. Dari bahan-bahan berkualitas seperti brokat, chiffon, katun, crape, taffeta, satin tuil, dan organdi, Itang merangkainya menjadi beberapa gaya busana seperti long outer jacket, coccon, dan gaun-gaun dalam potongan yang modern. Pagelaran busananya di panggung JFW 2016 dihiasi warna putih, cokelat, gradasi warna terakota, juga garis-garis hitam tegas, dusty pink, dan hijau.
 
Busana muslim rancangannya terus menggema di tengah-tengah masyarakat Indonesia melalui beberapa label miliknya; label premium Itang Yuansz, Kamilaa Itang Yunasz, Preview Itang Yunasz, Moshaict untuk kalangan muda, hingga label Tatum untuk mengkhususkan pada busana seragam. (MEL) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week
 

 

Author

DEWI INDONESIA