Wilsen Willim dan Sejauh Mata Memandang Hadirkan Busana dari Material Eco-Friendly di JFW 2023
Sama-sama menggunakan material ramah lingkungan, Wilsen Willim dan Sejauh Mata Memandang menampilkan koleksi terbarunya di show Dewi’s Luxe Market bertemakan Ode to Mother Earth.
27 Oct 2022




Desainer fashion Wilsen Willim dan label tekstil Sejauh Mata Memandang menampilkan koleksi terbaru mereka di show Dewi’s Luxe Market bertemakan "Ode to Mother Earth." Dalam show ini, Dewi's Luxe Market ingin menampilkan desain-desain ramah lingkungan untuk menghormati bumi. Industri fashion telah menghasilkan banyak limbah tekstil dan pakaian bekas pakai yang berakhir di tempat sampah atau laut, yang tidak bisa digunakan kembali. 
 

“Kembali” - Wilsen Willim


 

Kata “Kembali” mencerminkan kerinduan desainer Wilsen Willim untuk kembali membuat karya dari bahan batik dan tenun, material yang memerlukan waktu untuk mengolahnya, yang juga sejalan dengan prinsip yang diterapkan, yaitu slow fashion. Sang desainer kemudian berkolaborasi dengan Warisan Budaya Indonesia (WBI) dan Cita Tenun Indonesia (CTI) untuk membuat koleksi “Kembali” untuk menggunakan wastra Indonesia sebagai material utama, namun tetap mempertahankan ciri khas tailoring dan siluet clean-cut yang mudah dipadupadankan.



Wilsen Willim juga mengaplikasikan teknik sulam tangan “cording” yang mengikuti motif asli tenun yang digunakan. Koleksi ini merupakan koleksi terbatas dan diproduksi dengan jumlah yang sedikit, yang juga sejalan dengan prinsip slow fashion yang diterapkannya.

“Baur” - Sejauh Mata Memandang


Koleksi bertajuk “Baur” yang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2023 ini dihadirkan tak hanya sebagai ajang peragaan mode, melainkan juga sebagai penanda 8 tahun perjalanan Sejauh Mata Memandang, dalam berkreasi menghadirkan pakaian yang berasal dari material tekstil yang tidak terpakai. Berbagai bahan tidak terpakai tersebut antara lain seperti: kain perca sisa produksi Sejauh, kain stok mati (deadstock), kain sisa dari berbagai pameran Sejauh sebelumnya, serta kain hasil daur ulang dari pakaian tidak layak pakai (limbah tekstil pasca produksi) yang kemudian diolah, digabungkan dengan benang baru, dan dipadupadankan dengan kain baru sehingga kembali menjadi pakaian baru. 

Limbah tekstil pasca produksi yang digunakan untuk show ini diperoleh dari program Daur Ulang Sejauh yang bekerja sama dengan Ecotouch, serta didukung para Sahabat Sejauh yang mengirimkan pakaian tidak layak pakai milik mereka. Bahan-bahan tersebut kemudian didaur ulang melalui berbagai tahapan proses, mulai dari pemilahan bahan, pencopotan kancing dan resleting, pemotongan, pencacahan, dan proses-proses lainnya sampai akhirnya kembali menjadi benang. Benang hasil daur ulang ini kemudian dipadukan dengan benang katun baru sebagai penguat dan ditenun kembali menjadi kain.

Proses daur ulang yang dilakukan oleh Sejauh Mata Memandang ini kemudian menghasilkan dua puluh empat look yang ditampilkan dalam koleksi “Baur”, terdiri dari baju atasan, kebaya, kain, dengan nuansa warna putih dan keabuan yang dilengkapi dengan detail motif khas Sejauh Mata Memandang. Sejauh Mata Memandang menggabungkan teknik tradisional rajut namun juga modern, seperti beberapa koleksi cropped top yang dibuat dengan teknik rajut yang dipadukan dengan luaran berbahan organza dan katun agar tidak terlalu terkesan seperti pakaian bekas. 



Presentasi koleksi dari Wilsen Willim dan Sejauh Mata Memandang ini merupakan bagian dari kegiatan Dewi Luxe’s Market (DLM), area belanja di Jakarta Fashion Week 2023, di Ground Floor Pondok Indah Mall 3, yang digelar selama sepekan penuh pada 24-30 Oktober 2023 dan didukung pula oleh partner otomotif JFW 2023, Mazda Indonesia. DLM merupakan Pasar fashion premium besutan majalah Dewi yang menghadirkan jenama premium yang terkurasi di satu area. DLM kembali dihelat untuk kedua kalinya setelah sukses digelar di acara Ramadan Fashion Festival 2022 lalu.
 

CARRA NETHANIA
Editor: Mardyana Ulva
Foto: Getty Images Jakarta Fashion Week

 

Author

DEWI INDONESIA