WWF Dorong Sustainable Fashion Lewat Kreasi dan Konservasi
Lembaga konservasi lingkungan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia mendukung industri mode mengembangkan sustainable fashion lewat kreasi demi konservasi.
12 Jul 2019


Director of Partnership WWF Indonesia (tengah) dalam acara Media Gathering "Fashion Habitat" di Fashionlink Senayan City.


Industri mode tak diragukan lagi merupakan industri yang menyumbang besar terhadap pencemaran lingkungan. Selain proses produksinya yang mengeluarkan emisi karbon dalam jumlah besar, limbahnya pun memenuhi tempat-tempat pembuangan dan sulit terurai.

Untuk itu Jakarta Fashion Week (JFW) bersama Savana Furniture dan desainer muda Hendro Hadinata berusaha untuk memberi sumbangan lebih terhadap konservasi lingkungan lewat “Fashion Habitat”. Dalam program ini, JFW menggandeng WWF yang program konservasinya akan didukung dari hasil donasi selama “Fashion Habitat”.

Menanggapi hal itu, Director of Partnership WWF Indonesia Ade Mulyo sangat mengapresiasi inisiatif ini. “Inilah yang kita sebut sebagai kreasi dan konservasi,” katanya dalam Media Gathering “Fashion Habitat” di Fashionlink Senayan City, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.

Lebih jauh ia mendukung inisiatif-inisiatif “hijau” seperti ini. Menurutnya hal semacam ini dapat mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan terhadap masyarakat.

Dalam kesempatan ini Ade menyatakan, gerakan ramah lingkungan memang perlu didorong oleh masyarakat terlebih dulu. Salah satunya dengan menerapkan responsible consumption, yaitu dengan lebih dulu mengecek asal-usul produk yang dibeli dan keberlangsungan proses produksinya. Menurutnya jika sudah seperti itu, biasanya perusahaan dengan sendirinya akan mulai mencari cara untuk memenuhi tuntutan dari masyarakat.

Di tengah situasi tarik-menarik antara konsumen dan produsen demi mencapai ekonomi yang lebih ramah lingkungan, Ade pun menjelaskan posisi lembaga WWF. “Kita juga bekerja sama dengan berbagai private sector yang ingin mentransformasi bisnis dari yang tadinya mungkin kurang ramah lingkungan,” katanya kepada Dewi.

Salah satu kerja sama yang tengah WWF jalin adalah dengan salah satu perusahaan fast-fashion dunia, H&M. Dalam kerja sama awal, WWF menyatakan tengah menjalankan program konservasi air bersih bersama H&M.

“Tapi kita berencana untuk lebih dalam lagi ke soal bisnisnya terutama soal supply chain dia [dan hubungannya] dengan industri-industri kecil pendukungnya,” tutup Ade. (Teks & Foto: Shuliya Ratanavara.)
 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA