Ivan Gunawan Bersuara, Memecah Kesunyian Tentang Isu Toxic Masculinity
Celotehan Ivan Gunawan saat menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, bersama Dewi, ia membahas makna maskulin dan isu toxic masculinity.
13 Oct 2020


 
 
Ivan sendiri tidak menemukan definisi laki-laki. “Ah, tidak jelas!” suaranya geregetan. Menurutnya, tak ada definisi laki-laki yang tepat. “Laki-laki itu hanya perkara jenis kelamin,” ia menegaskan. Begitu pula dengan makna maskulin yang merupakan salah satu klasifikasi dari gender. Masih ada kebingungan antara gender dan jenis kelamin. Gender mengarah ke karakteristik. Sedangkan jenis kelamin merupakan bentuk fisik bawaan dari lahir. Menjadi maskulin dan laki-laki juga adalah dua hal berbeda.
 
Ivan tidak ambil pusing. Sudah jadi makanan sehari-hari. Khususnya di posting-an foto di media sosialnya yang akan menjaring komentar. “Gender sudah bercampur. Terutama ranah mode di luar sana. Bukan cuma Hermes, Louis Vuitton menciptakan semua warna untuk laki laki. Tidak ada salahnya laki-laki mengenakan celana berwarna pink ataupun kuning. Tapi sayangnya di Indonesia hal tersebut masih terasa aneh,” begitu laki-laki berusia 38 tahun berpendapat.
 
“Saya tidak suka mengotak-ngotakan. Pria harus begini dan tidak boleh begitu, begitupun juga para perempuan,” ia mengungkapkan. Pernah suatu ketika, Ivan berfoto menggunakan tas Hermès. Warganet mempertanyakan kejantanannya. Mengapa pria memakai tas yang konon hanya untuk perempuan. “Tidak ada yang salah dengan tas Hermès, selama kita mampu beli. Tas itu bisa digunakan siapa saja tanpa mengenal gender. Sekarang begini saja, yang terpenting, lakukan apa saja yang membuat Anda senang. Selama Anda bertanggung jawab, silahkan.” (WAHYU SEPTIYANI) Foto: @dek_kul.

 

 

Author

DEWI INDONESIA