Mengenang Warisan Budaya Arswendo Atmowiloto
Seniman dan budayawan Indonesia Arswendo Atmowiloto telah berpulang, mari mengenang warisan budaya yang ia tinggalkan…
20 Jul 2019


Arswendo Atmowiloto


Seniman dan budayawan Indonesia, Arswendo Atmowiloto meninggal dunia di usia 70 tahun setelah berjuang melawan kanker prostat. Ia tutup usia setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit karena kesehatannya yang menurun.
 
Arswendo merupakan seorang penulis cerpen, novel, dan juga naskah sinetron. Satu yang mungkin paling dikenal publik ialah kumpulan cerita pendek Keluarga Cemara yang belakangan diadaptasi ke layar kaca pada awal 1996-2005 dan kemudian diangkat ke layar lebar pada 2018 oleh Visinema Pictures.
 
Kisah emak dan abah dalam Keluarga Cemara mulai ia tulis saat menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Hai dan pertama kali dirilis pada 1981.
 
Tema keluarga memang kerap muncul dalam karya-karyanya. Selain Keluarga Cemara ia juga menulis novel Dua Ibu. Dalam novel ini Arswendo mengangkat makna ibu sebagai yang melahirkan dan sebagai yang merawat serta membesarkan.
 
Ada pula novel Canting yang terbit pada 1986. Pertama kali, karya ini dirilis sebagai cerita bersambung di harian Kompas dengan subjudul “Sebuah Roman Keluarga”. Canting mengisahkan roman keluarga Jawa yang bercerita tentang Tuginem, seorang buruh pekerja di pabrik batik.
 
Kini Arswendo telah berpulang, tapi jejak kekaryaannya akan selalu ada untuk kita salami bersama. Selamat jalan…
 

 


Topic

Profile

Author

DEWI INDONESIA