Perjalanan Abadi Di Desa Musim Dingin Persembahan Chanel
Karl Lagerfeld menutup karirnya di rumah mode Chanel dengan sebuah koleksi tentang perjalanan di sebuah destinasi penuh salju.
7 Mar 2019


1 / 13
Pagi itu, Grand Palais berubah wajah menjadi sebuh desa Eropa layaknya destinasi ski. Rumah mode Chanel menghadirkan rumah-rumah kayu berukir, lengkap dengan salju buatan setinggi mata kaki, menyambut pandang dan jejak. Sebelum para model berjalan, satu menit keheningan dipersembahkan bagi sang Direktur Kreatif Chanel, Karl Lagerfeld yang berpulang pada 19 Februari lalu.

Cara Delevigne membawakan koleksi pertama, terbalut dalam mantel bermotif houndstooth gigantis yang lalu kerap muncul dalam rok maksi, celana palazzo, bahkan dalam warna biru dan fuchsia menyala. Siluet maskulin mendominasi koleksi, dengan celana-celana berpipa lebar, rok-rok maksi, dan atasan-atasan longgar. Ditata dengan topi dan tas yang dipeluk erat, modern dan elegan menjadi kesimpulannya.

Siluet rok balon yang pernah populer di era 90an, muncul dalam pulas putih, yang antara lain dikenakan Kaia Gerber dan Penelope Cruz. Walaupun spektrum monokrom tampak dominan, datang pula warna-warna menyergap mata serupa turquoise, ungu, merah, dan fuchsia.

Di akhir peragaan, standing ovation nan panjang dipersembahkan untuk sang mendiang direktur kreatif, disertai lagu dengan lirik yang berbunyi, “Tak ada yang mampu terus membuat kita bersama.” (RMM) Foto: Dok. Chanel

 

Author

DEWI INDONESIA