Terjemahan Seni Kontemporer yang Diungkap di Koleksi Adibusana Valentino
Pesona permainan warna serta ragam siluet di antara bangunan bersejarah The Gaggiandre berhasil membuat publik memberikan sanjungan tanpa henti kepada peragaan koleksi kali ini.
21 Jul 2021


2 / 19

Ketajaman suguhan karya seni dalam bentuk koleksi adibusana yang diboyong oleh Pierpaolo Piccioli ke dermaga historis The Gaggiandre adalah persembahan eksplisit untuk apa yang ia anggap sebagai proses kreatif. Presentasinya untuk Valentino kali ini sungguh didasari atas filosofi seni dan fashion yang diterjemahkan secara bersamaan hingga menelurkan proses eksperimental dan metamorfosa sebagai rangkumannya.

Seni dan fashion diciptakan untuk dua tujuan yang berbeda. Baginya seni dalam arti lahiriah sedikit ‘egois’ sedangkan fashion memiliki cakupan praktis, fungsi dan kegunaan. Namun ketika hal ini saling melebur serta melibatkan para pelukis seni dengan ragam latar belakang yang mengagumkan maka dialog antara pakaian dan seni akan kencang terdengar. Untuk itulah mengapa Piccioli menamai koleksi kali ini sebagai Valentino des Ateliers.

Di sinilah, di kota Venesia berlatar langit senja serta dikelilingi perairan yang kontras dengan panggung peragaan, Piccioli menerima decak kagum dari siapapun yang menyaksikan. Tak ada warna khusus yang menjadi patokan koleksinya ini. Ia seakan sedang melukis di atas kanvas dengan kebebasan permainan warna tanpa batas.

Mula-mula Piccioli nampak bermain dengan siluet sederhana walau tetap menambahkan faktor ‘wow’ lewat material bulu. Perpaduan warna kontras antara hijau dan dua warna violet seolah memberikan sesuatu yang baru walau beberapa gaya masih mengadaptasi garis potong musim-musim lalu. Setiap guratan karya seni yang disajikan pun beraneka ragam, tergantung bagaimana interpretasi masing-masing seniman yang ikut mengerjakan koleksi ini secara bersama-sama.

Contohnya pada gaun lebar berwarna merah putih yang ada di sekuens penutup peragaan. Dibutuhkan sekitar 700 jam pengerjaan dan 107 meter bahan serta motif yang dikerjakan oleh tangan. Menjadikan karya dari pelukis Jamie Nares itu begitu tersaji luar biasa sebelum ditutup oleh gemuruh tepuk tangan yang mengiringi finale Piccioli di pekan adibusana musim ini. (JE) Foto: Valentino.

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA