Anti Pretensi
St. John: Destinasi wisata dengan suguhan kuliner kelas atas
24 Oct 2011


Mendengar nama chef Fergus Henderson, dalam benak para penikmat kuliner umumnya akan terbayang filosofi nose to nail eating yang pada dasarnya mengolah  seluruh bagian hewan demi meminimalisir pembuangan. Sukses dengan filosofi kuliner ini lantas mendorong chef Ferguson menulis dua buku yaitu The Whole Beast dan Nose To Tail Eating, serta menempatkan restonya, St. John di Smithfield, London, dalam deretan peraih satu bintang Michelin.

Setelah pencapaian yang cukup luar biasa ini, langkah Henderson berikutnya adalah berkolaborasi dengan pebisnis Trevor Gulliver membangun Hotel St. John di Leceister Street, London. Secara desain, hotel ini terlihat bersahaja tapi kemewahan memang bukan agenda para gourmand yang menginap di sana untuk rangkaian hidangan yang tersaji dari pagi hingga malam. Breakfast bun untuk sarapan, lalu Elevenses untuk pengganjal perut jam 11 yang kemudian diikuti makan siang.

Mulai jam empat sore, ada Little Bun Moment dengan tiga pilihan rasa yang cokelat, prune, dan anchovy. Untuk kenyamanan perut di malam hari, supper dimulai pukul 5.30 sore hingga pukul duapagi berikutnya. Tak perlu takut kelaparan setelah menonton pertunjukan di teater mana pun yang tak jauh dari hotel ini. (JO)


 

Author

DEWI INDONESIA