Rayakan International Women’s Day Dengan Pilihan Buku Mengenai Wanita Yang Menginspirasi
Inilah tiga buku pilihan dewi yang berkisahkan wanita tangguh.
8 Mar 2017




Untuk memahami mengenai kehidupan dan memetik pelajaran dari sebuah peristiwa ternyata tak hanya bisa didapat dari kisah tokoh-tokoh di dunia nyata, beberapa karakter fiksi terkadang bisa menyampaikan sebuah pesan secara lebih intim. Seperti kisah menggelikan namun begitu menyentuh dari Maryamah, karakter wanita pada buku Cinta di Dalam Gelas (2010) karya Andrea Hirata. Ini adalah buku kedua dari dwilogi karya pria yang pernah menjadi pemenang Festival Buku New York 2013 ini. Andrea mengangkat permasalahan yang sangat sederhana, pertandingan catur antara perempuan dan lelaki, antara mantan istri dan mantan suami. Begitu kuatnya ambisi Maryamah untuk membalas dendam kepada mantan suaminya sehingga dia memutuskan untuk bisa mengalahkan sang mantan di arena  pertandingan catur; meskipun dirinya tak pernah sekalipun menyentuh papan maupun bidik catur. Dianggap tabu bagi seorang perempuan Melayu untuk menantang lelaki bertanding tak lantas membuat nyali Maryamah kecut, begitu pula dengan fakta bahwa semua peserta turnamen catur itu adalah lelaki. Gaya bahasa Andrea yang lugas, apa adanya, sarat makna dan tentu saja humor-humor cerdas membawa gelak tawa pembaca. Namun bacaan ini tak semata lelucon belaka yang kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Kisahnya yang penuh ketekunan, pantang menyerah, dan sabar menghadapi berbagai cobaan pelik, membuat mata pun menitik haru. Ini sebuah karya sastra yang memulihkan semangat jiwa.

Tak jauh berbeda dengan Maryamah, ada pula Cora, karakter perempuan Afrika-Amerika di buku The Underground Railroad (2016) karya Colson Whitehead. Sang penulis mengangkat permasalahan mengenai kejamnya perbudakan orang-orang kulit hitam di Amerika Serikat dengan menyorot Cora, budak yang bekerja secara paksa di perkebunan kapas di Georgia. Tak tahan dengan kehidupan penuh siksaan, Cora memutuskan untuk kabur melalui rel kereta bawah tanah. Colson dengan brilian mengajak para pembaca untuk ikut masuk ke dalam dunia Cora, kisahnya ditulis dengan sangat deskriptif, membuat bergidik ngeri membayangkan pelarian Cora mencari kebebasan dari satu kota ke kota lainnya, dibawah buruan Ridgeway, seorang penangkap para budak yang bengis. The Underground Railroad  adalah buku yang dipilih Oprah dan Obama sebagai salah satu buku yang wajib dibaca pada 2016.

Masih berpusat pada wanita, Hope Jahren, sang tokoh utama sekaligus penulis dari buku berjudul Lab Girl (2016), menceritakan kisah menakjubkan dari perjalanannya sebagai seorang ilmuwan yang berkecimpung di bidang geobiologi dan akrab dengan tanaman, tanah, dan biji-bijian. Ketiga benda ini menjadi kunci utama di dalam memoir Hope yang dianggap sebagai salah satu buku terbaik di tahun 2016 oleh The Washington Post dan Time. Lab Girl bukan sekadar buku mengenai makhuk hidup dan sains, bukan pula buku yang hanya bisa dinikmati orang-orang yang berkecimpung di dalam dunia tersebut, tetapi mengenai sebuah perayaan dari rasa ingin tahu yang tidak pernah putus, kerendahan hati, dan semangat hidup. Hope menceritakan bagaimana dia menemukan ketenangan dan tempat berlindung di dalam ilmu sains, serta mengajarkan bagaimana melakukan pekerjaan dengan hati dan perasaan. Ia mengundang pembaca untuk bergabung dan mulai mengamati serta melindungi lingkungan di sekitar. Lab Girl adalah bacaan yang jelas menunjukkan bahwa apapun dapat terwujud jika cinta dan pekerjaan bersatu dengan harmonis. (Haifa Salsabila) FOTO: DOK. ISTIMEWA
 

 

 

Author

DEWI INDONESIA