Ciri Khas Desainer Interior Agam Riadi yang Terinspirasi dari Batik
Desain interior di Meradelima, Kembang Goela, Bunga Rampai, dan Rumah Tajur adalah hasil karya Agam Riadi yang terinspirasi dari motif batik.
21 Jun 2017


1 / 2
Kecintaan Agam Riadi pada motif kain nusantara seperti tak lekang waktu. Ia yang kini dikenal sebagai desainer interior ternama dalam negeri memulai karier sebagai penggambar motif batik. Seiring berjalannya waktu, ketertarikan pada desain interior telah membuatnya berkembang menjadi seorang interior desainer. Meradelima, Kembang Goela, Bunga Rampai, dan Rumah Tajur ialah sebagian kecil diantara sekian banyak proyek interior yang Agam kerjakan. Empat rumah makan ini spesial baginya karena tempat ini muncul berdasar inspirasi sejumlah kain Indonesia yang membekas di benaknya.
Desain Meradelima berangkat dari warna-warna yang ada pada Bukeran, salah satu jenis motif batik Pekalongan. Di tempat ini budaya peranakan berkembang. Agam merayakannya dengan menempatkan elemen peranakan seperti kebaya encim dan piranti makan bermotif peranakan sebagai elemen dekorasi tata saji. Kembang Goela terinspirasi dari Parang Klitik, batik yang dibuat oleh Go Tik Swan. Agam membuat desain Kembang Goela terasa kian elegan dan sakral dengan menambahkan unsur kolonial Belanda. Sementara Bunga Rampai dan Rumah Tajur muncul saat Agam mengingat kembali motif batik Sarong dan keberadaan keramik Tiongkok. 
Ini adalah tahun ke 25 Agam berkarya sebagai desainer interior. Agam merayakannya dengan meluncurkan buku Treasuring The Past, Embracing The Future yang memuat potret karya interior dari empat restoran yang berkesan baginya. Paduan foto karya Merwin Adenan dan desain grafis Agra Satria membuat buku ini berhasil menegaskan kecintaan Agam akan budaya. (JAR) Foto: dok. Agam Riadi

 

Author

DEWI INDONESIA