
Fritz Hansen Place yang baru mengundang kita untuk memperlambat langkah dan merasakan perjalanan indrawi yang lembut. Dengan kehadiran F.H. Café, Audio Archive, serta kolaborasi bersama Yuni Jie, ruang ini dirancang bukan hanya sebagai destinasi desain, tetapi sebagai pengalaman yang memaknai waktu kini, kehadiran, dan kebersamaan dalam ritme yang lebih manusiawi.
F.H. Café: Ritual Kecil untuk Hadir Sepenuhnya

Bayangkan sebuah kafe yang hangat, dengan setiap kursi dan meja bukan hanya objek, tetapi karya desain yang menyentuh indra. Dari lekuk Swan™ Chair yang terasa memeluk tubuh, hingga tekstur kayu pada Series 7™ yang menghadirkan keteduhan visual. Di sini, waktu mengalir lebih perlahan. Secangkir teh atau kopi pilihan menjadi ritual kecil untuk kembali pada diri: memperhatikan aroma, menyesap dengan sadar, dan menemukan kembali napas sebagai jangkar kehadiran.
Audio Archive: Ketika Suara Menjadi Meditasi

Perjalanan sensori berlanjut ke Audio Archive, ruang di mana suara menjadi medium meditatif. Di lounge privat dengan sistem audio Dynaudio yang memukau, pengunjung diajak menyelam dalam kejernihan musik dari koleksi vinyl dan CD pilihan. Ini adalah praktik deep listening: membiarkan setiap not menyentuh emosi terdalam, memberi ruang bagi tubuh untuk relaks, dan pikiran untuk melepas beban.
Sentuhan Harmonis Yuni Jie

Harmoni indrawi ini terwujud berkat sentuhan desainer interior dan produk ternama Yuni Jie, yang memimpin proses renovasi dengan memadukan kesederhanaan estetika Skandinavia dan kehangatan budaya Indonesia. Kolaborasi ini menciptakan ruang yang terasa intim sekaligus modern, menyatukan nilai-nilai dua dunia desain yang berbeda namun saling melengkapi.
Perpaduan dua dunia ini tampak jelas dalam Koleksi SUMBA Lounge, seri edisi terbatas yang terinspirasi dari warna serta motif kain tenun Sumba. Kursi SUMBA Ro & Fri Lounge Chair, yang dilapisi tekstil eksklusif Kvadrat, menjadi simbol dialog antara tradisi Indonesia Timur dan desain modern—menghadirkan keindahan yang subtil namun sarat makna.
TENUN Collection: Narasi Budaya dalam Bahasa Kontemporer
Melalui kolaborasi dengan Floorstudio, Yuni Jie juga mempersembahkan pameran bertajuk TENUN – Weaving the Thread of Indonesia, yang menampilkan karya seni dinding dan karpet eksklusif. Koleksi ini menginterpretasikan motif tradisional Indonesia dalam estetika desain kontemporer, menampilkan keindahan dan makna dari setiap helai benang yang terjalin.
DuAnyam: Cerita tentang Perempuan dan Ketekunan
Kehadiran DuAnyam memperdalam makna ruang ini. Melalui anyaman karya perempuan-perempuan perajin dari berbagai daerah, kita diajak melihat bagaimana ketekunan, warisan, dan kekuatan perempuan terjalin dalam setiap detail. Sebuah instalasi yang tidak hanya estetis, tetapi juga penuh empati dan keberdayaan.
Lebih dari Showroom: Sebuah Perjalanan Kembali ke Diri

Jejak estetika dan filosofi ini sejalan dengan sejarah panjang Fritz Hansen yang telah lama bekerja sama dengan desainer visioner seperti Arne Jacobsen, Poul Kjærholm, Cecilie Manz, Piero Lissoni, hingga Jaime Hayon. Dari masa ke masa, mereka terus membentuk bahasa desain yang abadi dan relevan lintas generasi.
Kini, Fritz Hansen Place Jakarta menjadi lebih dari sekadar showroom. Ia menjadi ruang di mana desain, budaya, dan kesadaran diri bertemu. Sebuah tempat yang mengundang kita—terutama perempuan modern yang mendambakan ketenangan—untuk berhenti sejenak, bernapas, dan menemukan kembali makna hidup melalui detail-detail yang subtil dan penuh kehangatan. Sebuah perwujudan hygge yang hadir begitu dekat dengan hati.