Seluk-Beluk Kain Tencel yang Ramah Lingkungan dan Mendukung Kenyamanan Berpakaian
Dikenal sebagai bahan ramah lingkungan, keunggulan Tencel tak sampai di situ saja.
28 Jan 2022



Gaung kepedulian pada keberlangsungan lingkungan alam terasa kian menguat beberapa tahun ini, termasuk di bidang fashion. Banyak desainer serta berbagai merek mewah dunia yang kini beralih ke material yang lebih ramah lingkungan, termasuk di Indonesia. Salah satu material yang termasuk dalam alternatif bahan pakaian ramah lingkungan ini yaitu lyocell, kain viscose atau rayon semi-sintetis terbuat dari selulosa yang diproduksi oleh perusahaan tekstil asal Austria, Lenzing, dengan merek Tencel. Berikut ini beberapa keunggulan kain yang kerap disebut sebagai Tencel ini, yang membuatnya begitu populer dan jadi favorit banyak orang. 
 
1. Lebih halus dari katun
Kain lyocell—yang lebih sering disebut sebagai Tencel—memiliki struktur serat membuatnya lebih halus dan menyerap air daripada katun. Struktur kain yang lebih baik pada Tencel juga mengurangi terbentuknya bakteri penyebab iritasi kulit. Karakter utama kain Tencel yang halus dan lembut juga membuatnya sangat baik pula untuk digunakan sebagai bahan pakaian.


 
2. Mendukung kreasi busana
Karakter kain Tencel lainnya yaitu tahan kerutan, sehingga cocok digunakan sebagai bahan untuk baju dengan detail drapery—lipit yang menjuntai. Selain itu, struktur kain Tencel juga memungkinkan material ini menyerap warna lebih baik, sehingga warna baju tampak lebih tegas pula. Keunggulan kain Tencel sebagai bahan yang menyerap keringat pun mendukung kreasi busana, terutama di negara tropis seperti Indonesia.

 
3. Menjawab kebutuhan akan kenyamanan
Tekstur halus dan lembut serta mampu menyerap keringat menjadikan kain Tencel jawaban akan kebutuhan bahan pakaian yang benar-benar nyaman. Tak hanya itu, serat kain Tencel pun teruji hypoallergenic sehingga cocok untuk pemilik kulit sensitif—termasuk yang memiliki masalah eksim dan alergi tungau, yang membutuhkan kain lembut yang tidak memperparah kondisi kulit.


 
4. Material yang lebih eksklusif
Karakter khusus yang dimiliki kain Tencel membuatnya lebih eksklusif dibanding jenis material busana lain. Kualitas dan keunggulannya ini didapat dari penggunaan teknologi khusus yang berbeda pula dibanding dengan material lainnya. Pembuatannya yang memerlukan perhatian khusus ini pula yang menjadikan produksi kain Tencel tidak sebesar kain lain dan membuatnya lebih eksklusif, sehingga harganya pun relatif lebih mahal.

5. Ramah lingkungan
Tencel adalah salah satu bahan paling ramah lingkungan karena ia dibuat dari kayu-kayu bersertifikat, yang sepenuhnya bisa terurai di alam. Proses produksi yang dilakukan Lenzing untuk kain ini juga menerapkan prinsip circular yang berkelanjutan, sehingga jejak karbon Tencel jauh lebih rendah dibanding bahan lainnya. Salah satu penerapannya adalah menggunakan kembali 99.5% air dan bahan pelarut yang dipakai dalam proses produksinya.
 
Di Indonesia sendiri, merek ini telah menjalin beragam kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kesamaan visi dengan Tencel–mulai dari desainer fashion, merek fashion lokal ternama, sekolah bisnis dan desain fashion hingga organisasi non-pemerintah. Beberapa desainer serta merek busana lokal tanah air yang pernah bekerja sama dengan Tencel dalam koleksinya antara lain Patrick owen, Albert Yanuar, Cottonink, Calla the Label, dan Sejauh Mata Memandang.



 
Februari tahun ini, Tencel akan merayakan ulang tahunnya yang ke-30 dengan serangkaian program serta kampanye Feel Good Fibers Since 1992.” Florian Heubrandner, Vice President Global Textiles Business di Lenzing, mengatakan bahwa di awal tahun ini perusahaan tersebut bertekad untuk menciptakan inovasi bebas karbon yang mampu membawa perubahan pada industri tekstil dan fashion.

“Dalam satu dekade mendatang, kita akan melihat lebih banyak inovasi berbasis keberlanjutan dalam rangka mewujudkan visi bebas karbon di tahun 2050,” jelasnya. “Kami sangat senang dapat bekerja bersama mitra dan kolega kami selama 30 tahun terakhir dan kami menantikan kesuksesan yang lebih besar di 30 tahun berikutnya!”


MARDYANA ULVA
Foto: Sejauh Mata Memandang


 

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA