Para Pejuang Lingkungan Pemenang Kehati Award 2020
Mulai dari perorangan hingan perusahaan, Kehati memberikan penghargaan pada mereka yang punya kontribusi lebih terhadap lingkungan.
15 Dec 2020



Di tengah banyaknya tantangan dan problematika lingkungan yang dihadapi oleh Indonesia, seperti omnibus law, dan pembukaan food estate, Kehati Award diharapkan tetap menjaga optimisme pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan di Indonesia. Yayasan Kehati mengumumkan peraih Kehati Award 2020.
 
Dari 153 pendaftar yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia, sebanyak 6 orang dan lembaga peraih Kehati Award dari 6 kategori penghargaan yang diperebutkan yaitu Rubama M (Prakarsa Kehati), H. Jarot Winarno, M.Med.Ph (Pamong Kehati), PT Karya Dua Anyam (Inovasi Kehati), Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana (Cipta Kehati), Samsudin (Citra Kehati), dan Margaretha Mala (Tunas Kehati).
  
Rubama M dari Aceh berhasil mengorganisir dan mendampingi kelompok perempuan di Kampung Damaran untuk melakukan konservasi di kawasan ekosistem Leuser, yang telah rusak parah akibat pembalakan liar dan pembukaan lahan pada tahun 2015.
 
Bupati Kabupaten Sintang Kalimantan Barat periode 2015-2020 H. Jarot Winarno, M.Med.Ph untuk Program Rencana Aksi Daerah Sintang. 
 
PT. Karya Dua Anyam, dengan kegiatan memberdayakan perempuan Indonesia melalui anyaman dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati lokal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana dari Bali dengan kegiatan konservasi bambu lokal Bali menjadi nilai ekonomi dengan melakukan sosialisasi dimulai dari pembibitan, budidaya, teknik tebang pilih buluhnya, pengolahan rebung serta pendampingan ekonomi berkelanjutan.
 
Samsudin dari Jawa Barat dengan kegiatan dongeng keliling menggunakan sepeda, mengunjungi 13 provinsi untuk edukasi mengenai pelestarian satwa langka Indonesia pada anak- anak.
 
Margaretha Mala, pengrajin muda Tenun Dayak, Kalimantan Barat mengusung Dara Labu Anya Ngemata Ka Pengawa Ari Aki-Inek Kitai Bansa Iban Ngan Ngenanka Menua (Srikandi Pelestari Tradisi dan Konservasi) melalui kegiatan “Nenun”.
 
Para pahlawan lingkungan ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, Peningkatan sektor ekonomi harus tetap sejalan dengan program pelestarian lingkungan hidup, dimana pemanfaatan keanekaragaman hayati harus memiliki nilai berkeadilan dan berkelanjutan. (WHY) Foto: Dok. Istimewa 
 

 

 

Author

DEWI INDONESIA