Sebuah Fase Perjalanan Hidup Manusia Hadir di Buku Baru Lala Bohang
Pandemi tidak menghalangi Lala Bohang dalam berkarya, Waking Up for the First Time merupakan buku ke-9 Lala yang hadir pasca pandemi.
26 Oct 2021


2 / 2
Pandemi tentunya terbukti bukan menjadi halangan bagi sosok Lala Bohang untuk berkarya. Buktinya, seniman dan penulis satu ini kembali dengan buku teranyarnya yang berjudul Waking Up for the First Time. Hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2021 kemarin adalah momentum resmi dari peluncuran bukunya yang dihelat secara daring bersama Lala Bohang serta dipandu oleh Anggia Bonyta.
 
Buku ini merupakan rilisan buku ke-9 bagi Lala dan buku pertama yang di rilisnya masa pandemi COVID-19. Sebuah masa yang sempat memaksa kita semua untuk berhenti sejenak dari berbagai kegiatan dan kesibukan sebelumnya. Melalui buku ini, Lala ingin membagikan berbagai kisah-kisah fiksi yang dituangkan dalam tulisan dengan ciri khas penulis kelahiran 1985 tersebut.

Waking Up for the First Time bercerita tentang bagaimana umat manusia memiliki berbagai kewajiban yang menuntut untuk hidup sama seperti orang lain. Namun pada kenyataannya setiap keputusan yang diambil akan membuat kita mengarungi kehidupan yang berbeda dengan pilihan orang lain. Manusia bebas hidup dengan pilihannya sendiri, kita tidak harus berjalan dengan “cetakan” yang sudah menjadi kotak lazim dan terbentuk dari harapan-harapan masyarakat pada umumnya. Manusia lahir dengan berbagai keunikannya, latar belakang dan cerita perjalanan hidup yang berbeda.
 
Lala membangun karakter di buku barunya ini dengan berbagai terobosan. Ia menerabas batas kelaziman pada umumnya di seluruh 23 cerita apik pada bukunya ini. Waking Up for the First Time mengajak kita terbangun, menyadari, mengenal, menerima, dan berusaha mengatur diri kita sendiri sambil terus berjalan dan bertahan dalam setiap problematika yang memberikan bumbu pada kisah kehidupan. 

“Saya membayangkan karakter-karakter di dalam buku ini seperti kepingan puzzle yang saling berkelindan di ruang-ruang terdekat, kemudian terus berjalan melintasi waktu. Tidak ada yang datang dari ruang hampa, setiap interaksi, kata, dan kejadian turut membentuk seseorang pada perjalanannya. Dari situ kita bisa melihat bahwa upaya penyeragaman bentuk hidup adalah sesuatu yang mustahil,” ungkap Lala Bohang.

Salah satu hal yang khas dari buku-buku Lala adalah hadirnya goresan ilustrasi tangannya sendiri. Tak terkecuali bagi buku terbaru setebal 180 halaman ini juga memiliki goresan ilustrasi khas Lala. Ilustrasi tersebut tidak hanya hadir sebagai bumbu pemanis tapi juga melengkapi keunikan visual cerita bagi setiap kata demi kata yang hadir di buku ini. Pada acara peluncuran bukunya kemarin, Lala banyak berbagi cerita tentang proses kreatif dari hadirnya Waking Up for the First Time.  Lala juga turut membagikan berbagai kisah menarik tentang bagaimana ia membangun setiap karakter-karakter fiksi yang kerap membuat keputusan dan melakukan tindakan di luar ekspektasi kelaziman.
 
“Karena pada kenyataannya hidup tidak selalu ideal. Ada prinsip kausalitas, sebab-akibat, yang membentuk dan menjadi warna pembeda antara satu orang dengan yang lain,” tambah Lala.
 
Untuk dapatkan berbagai informasi menarik tentang buku baru Lala, Anda dapat mengunjungi akun Instagram @wakingupforthefirsttime atau mengakses akun resmi Simpul Group. Bagi Anda yang sudah membaca, apa tanggapan Anda tentang cerita-cerita yang dibangun oleh Lala di buku ini? (SHM) Foto: Lala Bohang.

 


Topic

Books

Author

DEWI INDONESIA