Tengok Bebungaan di Balik Semerbak Parfum Chanel
Telusuri asal mula bebungaan di balik wewangian ikonis Chanel
27 Apr 2020


Hamparan Melati Grasse yang jadi bahan baku parfum ikonis, Chanel No 5.

Chanel mengajak Anda berkeliling melihat perkebunan bunga di balik semerbak parfum-parfum ikonis mereka. Ragam jenis tanaman telah lama tumbuh di Tanah Grasse selama lebih dari tiga abad belakangan. Udara sejuk, paparan matahari Mediterania yang hangat, dan tanah yang subur menjadikannya tempat yang sempurna untuk menghasilkan varietas bunga terbaik bagi parfum. Maka tak berlebihan jika tempat ini dikatakan sebagai tempat lahirnya parfum-parfum Perancis.

Tak heran pula jika salah satu rumah mode kebanggaan Perancis, Chanel menjadikan bebungaan yang tumbuh di sana sebagai bahan baku pembuatan parfum-parfum ikonisnya. You know, like the legendary Chanel No 5. Parfum yang berhasil bertahan dari masa ke masa itu bermula dari kelopak-kelopak melati dari Grasse yang dipilah oleh Ernest Beaux, peramu Chanel No 5, pada 1921.

Dari situlah kerja sama Chanel dan perkebunan bunga ini membina hubungan selama hampir satu abad. Ini bukan hanya karena Grasse mampu menghasilkan bebungaan terbaik untuk diolah menjadi cairan-cairan semerbak, tetapi juga kesadaran mereka untuk mengembangkan sistem perkembunan nan berkesinambungan. Hal ini sudah dilakukan Grasse sejak 1987, terutama untuk penanaman mawar dan melati.

 
Bunga Iris di Grasse.

Kini, perkebunan bunga ini juga mengembangkan varietas bunga lainnya seperti Iris, Geranium, dan Tuberose. Semuanya merupakan bahan baku premium untuk menghasilkan wewangian ikonis  dari Chanel. Dan Anda akan diajak untuk melihat dari dekat proses bunga-bunga itu tumbuh hingga menjadi sebotol parfum.

Joseph Mul, generasi kelima pengelola kebun bunga ini, percaya setiap bunga punya musimnya sendiri. Prinsip itulah yang dipraktikkan dalam memilah dan memanen bunga untuk diolah menjadi parfum. Awal bulan Mei misalnya yang merupakan saat tepat untuk memanen Mawar terbaik. Maka setipa pagi di bulan Mei menjadi lomba melawan waktu untuk mengambil kelopak-kelopak terbaik.

Sementara bunga-bunga melati andalan Grasse yang jadi bahan baku dari Chanel No 5 dipanen antara Agustus hingga Oktober setiap tahunnya. Prosesnya dilakukan pagi hari ketika Matahari belum sampai di puncaknya.

Lain lagi dengan Tuberose. Proses penanaman bunga ini dimulai pada musim dingin ketika para petani bunga di Grasse melakukan debulbing, atau proses menyisihkan bulb bunga untuk dirawat hingga tiba saatnya penanaman ulang pada musim semi di bulan April. Setelah ditanam selama kurang lebih empat bulan, Tuberose siap dipanen pada rentang Agustus hingga November untuk kemudian diekstraksi.

 
Kelopak May Rose dalam proses panen di Grasse.

Kemudian ada Geranium Rosat yang memiliki aroma minty nan halus. Aroma ini tersimpan dengan baik di bawah lapisan dedaunannya. Untuk itu, tanaman ini dipanen dengan memetik daun serta bagian batangnya ketika sudah dewasa, tetapi masih berwarna hijau. Biasanya fase ini terjadi pada pertengahan bulan September, selambatnya 15 September. Sebelum hujan musim gugur pertama mengguyur ladang. Di Grasse, saat panen Geranium Rosat tiba, daun-daun dan batang mereka dikumpulkan menggunakan alat panen yang didesain khusus.

Setelah dipanen, batang dan daun-daun Geranium Rosat dimasukkan ke dalam alat distilasi dan diproses selama enam jam. Hasilnya adalah cairan bening warna hijau muda yang perlahan-lahan berubah warna jadi kemerahan seiring aromanya kian matang. Lalu cairan hasil distilasi ini akan diolah kembali untuk memisahkan air dan essential oil yang terkandung di dalamnya. Essential oil inilah yang akan menjadi bahan utama pembuatan parfum Chanel.

Terakhir, ada bunga Iris. Bunga yang satu ini menyimpan aromanya di bagian akar. Biasanya Iris mulai ditanam pada bulan Agustus dan akan mulai berbunga sekitar bulan Maret hingga April. Namun bunga-bunga ini tak serta-merta bisa dipanen akar-akarnya. Setidaknya akar mereka dibiarkan berada di bawah tanah selama kurang lebih tiga tahun sebelum dicabut. Nah, proses pencabutan akar ini biasanya dilakukan tiap bulan September untuk kemudian dipilah, dibersihkan, dipotong, dan dikeringkan sebelum masuk ke proses distilasi dan ekstraksi essential oil. (SIR.) Foto: Chanel.



 

 

 


Topic

Beauty

Author

DEWI INDONESIA