Wewangian Pada Skincare, Perlukah?
Mengulik fakta bahwa wewangian pada skincare memiliki sisi positif dan negatif pada kulit.
31 Mar 2021




Saat mengaplikasikan skincare jutaan rupiah yang baru saja Anda beli, kesan mewah langsung terasa. Bukan lewat harga yang harus dibayarkan, melainkan lewat aroma wewangian menenangkan yang tercium saat tutup botol skincare baru saja dibuka. Sensasi inilah yang membuat hampir 50 persen produk kecantikan masih menggunakan wewangian sebagai salah satu kandungan utama mereka.

Sebagai perempuan yang sangat tergila-gila pada skincare, saya harus mengakui kalau sensasi mencium aroma parfum pada krim malam sama rileksnya dengan menyalakan lilin aromaterapi ketika jari-jemari bermain dengan krim di wajah.

Namun kini saya tak lagi memilih skincare dengan kandungan parfum di dalamnya. Ketika kulit selalu memerah tanpa sebab dan jerawat kerap muncul, di situlah saya menyadari bahwa parfum dan alkohol adalah musuh utama kulit saya. Relasi saya dengannya berakhir sudah. Saya beralih menggunakan skincare berbahan organik mengarah pada vegan. Hanya jerawat hormonal yang sesekali kembali namun tak ada lagi kemerahan.

Fakta tersebut tak lantas membuat wewangian berstigma buruk. Pasalnya, wewangian memiliki alasan masuk akal mengapa ia mesti tetap ada di dalam rangkaian skincare. Selain menciptakan sebuah koneksi dengan pemakainya, sebuah brand mempunyai aroma khusus yang justru identik dengan value brand tersebut. Ada alasan penting lainnya lagi, beberapa bahan untuk membuat skincare yang efektif terkadang memiliki bau yang tidak sedap dan jika wewangian tidak mengambil peranan di dalamnya, maka tak akan ada produk anti-aging di luar sana. 

Jadi, jika Anda menemukan daftar seperti fragrance, linalool, citronellol, cinnamal, limonene, geraniol, lavender oil, rose flower extract, dan sebagainya, itu berarti skincare Anda masih mengandung wewangian di dalamnya. Apabila kulit Anda termasuk yang sensitif, hindari dan beralih ke skincare berjenis vegan yang cenderung lebih alami walau memiliki aroma yang tidak sebanding dengan produk favorit Anda sebelumnya. Sebaliknya jika kulit Anda mampu bertoleransi dengan wewangian, mengapa tidak? (JE) Foto: Unsplash

 


 

 


Topic

Beauty

Author

DEWI INDONESIA