6 Kebiasaan Yang Perlu Dilatih untuk Mengenali dan Menghindari Penipuan Online
Latihan untuk memiliki lima kebiasaan baik ini perlu dibiasakan agar selalu waspada terhadap penipuan online.
21 Feb 2022



Seiring berkembangnya teknologi, pihak tidak bertanggung jawab pun kian lihai mengeksploitasi kelemahan sistem, situasi berisiko, serta orang-orang yang paling rentan. Salah satu cara paling efektif yang dapat dilakukan untuk turut melindungi kita semua adalah melatih keterampilan dan pengetahuan untuk menjelajahi internet dengan aman.
 
Pada Safer Internet Month ini, Google ingin membagikan informasi tentang cara melindungi diri serta orang-orang tercinta yang mungkin lebih rentan dalam situasi yang berisiko. Pastikan untuk melakukan kelima hal ini untuk mengenali dan menghindari penipuan online!

1. Cek ulang sebelum mengunggah

Sebaiknya jangan memposting informasi pribadi, seperti nama lengkap dan alamat email di forum publik atau ruang online. Periksa setelan berbagi Anda di media sosial, dan pastikan Anda paham apakah Anda membagikan sesuatu secara publik, kepada orang tertentu, atau secara pribadi. Biasakan juga diri Anda untuk selalu mengecek ulang terlebih dahulu sebelum mengunggah gambar dan video ke media sosial.

2. Pastikan setiap ‘situasi darurat’

Banyak orang terpancing ‘situasi darurat’ saat seseorang mengabarkan bahwa anggota keluarga kita mengalami kecelakaan. Penipu sering menciptakan ‘situasi darurat’ ini agar dapat melumpuhkan insting Anda, dan meminta Anda mentransfer sejumlah uang. Hindari bersikap gegabah, jangan tergesa-gesa dan mintalah penjelasan untuk menghindari jebakan mereka.

3. Periksa dan telusuri dari sumber lain

Hindari mengandalkan hanya satu sumber informasi. Pelajari sendiri dan cek ulang informasi yang Anda dapatkan dari beberapa sumber kredibel lainnya. Cari informasi tentang bank, agen, atau organisasi yang mungkin menelepon Anda itu dan hubungi mereka secara langsung. Cari tahu juga tentang nomor yang digunakan serta kasus penipuan yang mengatasnamakan bank tersebut di berbagai sumber.

4. Simpan sendiri tiap kunci transaksi

Jangan membagikan kode OTP kepada siapa pun. Segera hapus jika Anda memang benar-benar melakukan transaksi yang mendorong dirimkannya kode OTP ini, dan segera laporkan ke Lembaga terkait jika Anda tak melakukan transaksi tersebut. Hindari juga menyimpan data dan kode keamanan kartu kredit Anda di situs belanja agar tak disalahgunakan pihak tak bertaggung jawab.

5. Stop! Jangan kirim/bagikan

Orang atau agen yang punya reputasi baik tidak akan pernah meminta pembayaran tiba-tiba. Biasanya, penipu meminta Anda membelikan gift  card—yang seharusnya diberikan sebagai hadiah, bukan pembayaran dengan ancaman. Jadi, jika Anda curiga dengan suatu permintaan pembayaran, firasat Anda itu mungkin benar.

6. Berhenti sejenak itu baik

Saat terjadi insiden besar atau bencana, berita yang muncul pada masa-masa awal setelahnya sering kali tidak lengkap atau membingungkan. Orang-orang pun bisa menjadi panik karena dibombardir dengan peringatan dan notifikasi yang mengkhawatirkan. Dorong pengguna internet lanjut usia untuk menunggu informasi yang akurat sebelum bereaksi, dan beritahu mereka bahwa Anda selalu siap membantu.
 

MARDYANA ULVA
Foto: Pexels

 

 


Topic

Technology

Author

DEWI INDONESIA