Tanaman: Olahan Plant-Based dengan Rasa Lokal
Potato Head Family membuka pintu Tanaman, restoran terbarunya yang menyajikan menu vegan bercitarasa lokal.
10 Mar 2020


1 / 5
Tren gaya hidup yang lebih mewawas, mengedepankan kesehatan, serta berkelanjutan merambah ke semua aspek. Khususnya kuliner. Terlihat dari kian populernya pola makan plant-based atau vegan.

Menyadari tren ini, Potato Head Family menggodok sebuah konsep restoran berbasis tanaman yang unik dan inovatif. Lahirlah Tanaman. Berlokasi di area Desa Potato Head yang baru, Tanaman menyajikan menu berbahan dasar nabati yang diolah dengan resep dan cita rasa tradisional. Menunya terinspirasi dari comfort food Indonesia yang acap ditemukan di rumah, penjaja penganan pinggir jalan, serta warung-warung.

Bahan bakunya semua menggunakan tanaman asli Indonesia dari perkebunan-perkebunan terpilih di Bali yang bebas pestisida. Tanaman-tanaman ini umumnya dikenal sebagai sumber energi hingga pengobatan dari jaman dahulu, selaras dengan konsep kedekatan dengan Mother Earth yang dianut nenek moyang kita. Penggunaan bahan-bahan seperti akar-akaran, kacang-kacangan, jamur, dan buah-buahan juga menjauhkan kita dari bahan protein olahan kedelai yang umumnya digunakan untuk makanan plant-based.

Adalah Executive Chef Wayan Kresna Yasa, berserta timnya yang bertanggung jawab mengolah resep-resep tradisional Indonesia dengan menggunakan bahan nabati. Bisa mengikuti resep asli, bisa pula dengan twist yang lebih modern seperti Bajagor, yakni batagor yang dibuat dengan menggunakan jamur, atau dua jenis sate yang dibuat dengan jamur dan tempe, juga Mangut Janpis yang menggunakan jantung pisang ketimbang ikan. Sementara bintang utama yang menjadi favorit di Tanaman adalah Rendang Nangka yang dimasak selama 16 jam, sehingga daging nangka menjadi empuk dan bertekstur layaknya daging sapi.

 
Tanaman Djamu Sling.


Bagi penggemar sambal, jangan khawatir karena berbagai sambal seperti sambal matah dan sambal tomat akan menemani pengalaman bersantap Anda. Sebagai hidangan pencuci mulut, Bubur Sumsum tampil dengan lebih modern dengan paduan sorbet dan nektar kelapa. Untuk racikan minuman, tim mixology in-house meramu minuman dan koktail yang banyak mengambil inspirasi dari jamu dan minuman tradisional Indonesia lainnya.

Satu hal lagi yang sangat menonjol dari Tanaman adalah desainnya yang sangat futuristis, sangat kontras dengan menu plant-based yang “bersahaja”. Sama seperti Desa Potato Head, desain arsitektur dan interior Tanaman juga digarap oleh David Gianotten dari OMA.

 
Interior Tanaman rancangan David Gianotten.


Berbentuk layaknya sebuah gua, garis desainnya yang fluid dan warna biru cerah yang digunakan di seluruh bagian dalam ruangan merefleksikan warna laut yang menghadap properti ini dan menciptakan kontras yang menarik dengan eksterior terakota dan merah bata dari Desa Potato Head. Di malam hari, lampu-lampu neon berganti warna dari merah, pink, biru, menciptakan suasana yang menghipnotis.

Untuk saat ini, Tanaman hanya buka di malam hari untuk makan malam dan menyajikan set menu tanpa pilihan a la carte. (Margaretha Untoro) Foto: Potato Head Family




 
 

 


Topic

Food Guide

Author

DEWI INDONESIA