Busana Muslim ETU, I.K.Y.K, Ria Miranda dan Norma Hauri Mencuri Hati di Jakarta Fashion Week 2016

Indonesia Fashion Forward yang memasuki tahun keempatnya terus berupaya menampilkan talenta-talenta baru untuk menembus pasar internasional. Desainer baju muslim pun tak mau ketinggalan, kesempatan untuk mengikuti berbagai agenda mode mancanegara tak disia-siakan. Terbukti dunia internasional tidak memandang sebelah mata pada koleksi baju muslim, seperti dibuktikan generasi IFF terdahulu Dian Pelangi dan NurZahra yang sudah menancapkan namanya di berbagai belahan Asia hingga Eropa.
Empat nama desainer modest wear dari generasi keempat Indonesia Fashion Forward tampil pada hari pertama Jakarta Fashion Week 2016, Sabtu 24 Oktober. Mereka adalah Restu Anggraini dengan labelnya ETU, Norma Hauri, I.K.Y.K, dan Ria Miranda.
Siluet longgar mendominasi koleksi ETU kali ini. Nuansa maskulin sangat terasa dengan banyaknya tampilan dalam jaket panjang, celana, kemeja, dan blazer. Tampilan yang clean ini dipermanis oleh layer tumpuk dan warna pastel. Mewah dan elegan adalah kesan yang ditampilkan koleksi Norma Hauri. Ia menghidupkan old couture ala 20an yang diterjemahkan ke dalam tampilan baju muslim. Ria Miranda dengan lini Signature menampilkan busana yang terinspirasi wanita Minang. Koleksinya kali ini menggunakan bahan yang lokal namun mewah seperti songket, satin, dan sutera.
Lain halnya dengan I.K.Y.K yang menampilkan busana modest wear yang bisa dikenakan siapa saja, tak hanya pemakai baju muslim. Headpiece pun bisa menjadi opsi. Tema yang diusungnya kali ini adalah Poetic Warrior, yang terinspirasi dari kisah ronin dan samurai-samurai di Jepang. Material raw linen dengan warna-warna tanah memberi kesan kuat namun tetap membumi. (DV) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week
Empat nama desainer modest wear dari generasi keempat Indonesia Fashion Forward tampil pada hari pertama Jakarta Fashion Week 2016, Sabtu 24 Oktober. Mereka adalah Restu Anggraini dengan labelnya ETU, Norma Hauri, I.K.Y.K, dan Ria Miranda.
Siluet longgar mendominasi koleksi ETU kali ini. Nuansa maskulin sangat terasa dengan banyaknya tampilan dalam jaket panjang, celana, kemeja, dan blazer. Tampilan yang clean ini dipermanis oleh layer tumpuk dan warna pastel. Mewah dan elegan adalah kesan yang ditampilkan koleksi Norma Hauri. Ia menghidupkan old couture ala 20an yang diterjemahkan ke dalam tampilan baju muslim. Ria Miranda dengan lini Signature menampilkan busana yang terinspirasi wanita Minang. Koleksinya kali ini menggunakan bahan yang lokal namun mewah seperti songket, satin, dan sutera.
Lain halnya dengan I.K.Y.K yang menampilkan busana modest wear yang bisa dikenakan siapa saja, tak hanya pemakai baju muslim. Headpiece pun bisa menjadi opsi. Tema yang diusungnya kali ini adalah Poetic Warrior, yang terinspirasi dari kisah ronin dan samurai-samurai di Jepang. Material raw linen dengan warna-warna tanah memberi kesan kuat namun tetap membumi. (DV) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week
Author
DEWI INDONESIATRENDING RIGHT THIS VERY SECOND
RUNWAY REPORT
Debut DIBBA “Odyssey” di Panggung Internasional