DFK 2016: Ekspresi Abstrak Romantisisme dari Toton
Setelah berhasil memenangkan International Woolmark Prize Asia untuk kategori busana siap pakai perempuan, kali ini Toton berusaha menuangkan abstraknya perasaan ke dalam wujud konkret sebuah koleksi busana.
4 Nov 2016


2 / 6
Pada siaran persnya, Toton menjelaskan koleksi untuk Dewi Fashion Knights 2016 kali ini merupakan syair tentang kehilangan, ekspresi rasa yang tidak terungkap dan sebuah salam perpisahan. Berbagai perasaan yang universal dialami setiap individu, namun di sisi lain sangat subyektif dan memiliki arti yang sangat majemuk. Namun tanpa harus dapat memahami proses translasi berbagai perasaan yang begitu abstrak tersebut hingga menjadi sebuah karya busana, tak sulit menyimak melihat Toton sebagai sosok yang romantis, terlebih pada koleksinya kali ini. Dari pemilihan warna pucat pupus serta tekstur floral bordiran hingga yang tampil tiga dimensi, ia menampilkan sosok perempuan yang percaya diri menampilkan kelembutannya sebagai sebuah kekuatan daripada kelemahan. Namun sebelum Toton menyingkap kekayaan eksplorasi material yang memadukan tenun wol, sutra dan tekstil tradisional Jepang Kaji Kinran; ia terlebih dulu “melindungi” kelembutan tersebut di balik jaket yang tampil kontras dengan konstruksi eksak dan siluet tegas. Satu per satu para model kemudian saling melepaskan jaket-jaket tersebut yang berfungsi bagai baju zirah, menyingkap sisi lain karyanya yang lebih ekspresif. Sebuah pendekatan kontradiktif yang sepertinya relevan dalam menggambarkan bagaimana manusia bereaksi akan perasaan kehilangan dan perpisahan. (DAN) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week
 

 

Author

DEWI INDONESIA