Gejolak budaya pop dari era flower power kembali lahir di dalam koleksi terbaru Gucci spring/summer 2015

25 Mar 2015

Mood rancangan koleksi terbaru label Gucci dari Italia terasa datang dari era 60s, era kaum Hippie berbusana gaya Mod dengan pilihan bahan-bahan bermotif floral, bahan denim, dan tentu saja suede. Gucci seperti mendatangkan lagi semangat Ossie Clrak dan Mary Quant (perancang yang sangat digandrungi di era 60 oleh kaum muda di London).

Namun tentu saja apa yang dibuat Gucci kali sudah memiliki pencapaian baru, segala kemarakan gaya berpakaian pop culture dari Inggris tersebut ditangani kembali oleh Gucci dengan keunggulan Italian finishing yang memang sudah diakui dunia. Gaun-gaun mini eksentrik  bermotif floral misalnya, diberi trim (tepian) gaya tailored, gaya andalan bisnis garmen di Italia. Pada satu potong gaun mini motif floral yang lain, terdapat ornamen militer klasik berupa jalinan lilitan tali pengait kancing, gaun ini sangat kontradiktif, antara kelembutan floral dan ketegasan militer lebur jadi satu, rasanya seperti kembali ke masa flower power. Bahan bermotif floral ini merupakan statement utama di koleksi spring/summer Gucci 2015 ini, ia tidak berdiri sendiri, terdapat juga bahan denim, suede, dan leather.

Gucci juga memotret era generasi bunga dan siluet Mod dari sudut pandang lain, sudut pandang yang bersih dan minimalis, ujudnya berupa gaun-gaun putih bersih sama sekali tanpa motif bebungaan, namun kepolosan tersebut diimbangi dengan dramatisasi tali temali berukuran ekstra besar di bahu dan di depan dada, kesannya sederhana tapi maksimum dalam detail. Semua rancangan terbaru Gucci ini diimbangi dengan perlengkapan aksesori yang kasual, beberapa tas sandang berukuran kecil dari bahan leather yang baik dilengkapi dengan tali tebal dari bahan kanvas berukuran besar, sangat nyaman ketika disandangkan di bahu. Strappy sandal bertumit chunky terasa berkesan adventurous karena bahan kulit python melilit di mata kaki sebagai pengikat sepatu. (DN) Foto: dok. Gucci

 

Author

DEWI INDONESIA