Kontras Dalam Budaya Di Koleksi Burberry Fall Ready-to-Wear 2019
Mengintip Koleksi Burberry Fall Ready-to-Wear 2019 untuk London Fashion Week tahun ini
18 Feb 2019


1 / 19
Koleksi Burberry untuk musim ini diberi nama oleh Riccardo Tisci sebagai ‘Tempest’, merujuk pada kontras dalam budaya dan cuaca Inggris yang sarat akan nuansa hujan dan langit mendung. Iklim Inggris baik dalam pengertian politik dan lingkungan adalah subjek yang menjadi topik penting di masa-masa ini. Peran Burberry sebagai merek global membuatnya ingin merepresentasikan pesan positif di seluruh pasar dan setiap generasi.

Kali ini Burberry mebalik urutan pertunjukkannya yang diikuti oleh interpretasi baru dari pakaian formal berbasis warna krem untuk orang dewasa yang ia mulai dalam koleksi perdananya. Persembahan Tisci untuk streetwear terkenal dari karyanya untuk Givenchy, dimana pandangannya terhadap gaya mode jalanan Inggris disaring melalui nostalgia pengalamannya sebagai mahasiswa mode di Central Saint Martins, Italia dalam kejayaan musik dan budaya klub sekitar tahun 90-an.

Namun kali ini Tisci mengungkapkan bahwa London telah menjadi kota yang sudah mulai membatasi ruang berekspresi. Ini menjadi inspirasi Tisci untuk membantu kaum muda untuk bersuara lewat mahakaryanya, walaupun dia bukan orang politik dan tidak terlalu tertarik dengan hal itu.

Acara yang dibuka dengan kemeja rugby berlapis, menyemarakkan simbol gaya pemuda yang baru datang dengan referensi untuk fase anti-dekonstruksi. Atasan korset yang sedikit familiar dengan Vivienne Westwood dipadukan dengan kemeja polo, baju dengan terusan yang panjang, atau celana olahraga. Beberapa jaket bomber pria, gaun, serta mantel wanita disematkan dengan atasan yang berbentuk seperti botol bir. Skena aliran grunge muncul dalam balutan lingerie korset dengan payet yang berlapis diatas kaus putih.

Nuansa borjuis dari pertunjukkan ini lebih diartikan sebagai sebuah lapangan untuk para elit internasional dari seluruh dunia. Bangsawan Inggris tidak selalu mengenakan setelan rok span dan jahitan pakaian pria yang selalu dijahit dengan presisi. Tisci memiliki pendapat sendiri tentang isu kesenjangan dan revolusi, dia yakin karyanya di musim ini sudah cukup menggambarkan apa yang dia pikirkan terhadap topik tersebut. (JLA) Foto: Dok. Burberry.

 

Author

DEWI INDONESIA