Untuk pertama kalinya, desainer Nonita Respati tampil di Jogja Fashion Festival 2019 dengan menampilkan karya terkininya dalam koleksi Songket Nusantara.

10 Mar 2019

Event icon fashion dari Plaza Ambarrukmo, Jogjakarta yaitu Jogja Fashion Festival (JFF) 2019 terus menjadi daya tarik para desainer Indonesia untuk menampilkan karya-karya terbaik dan terkininya.

Tahun ini sederet desainer kenamaan kembali memeriahkan JFF 2019, satu diantaranya adalah desainer Nonita Respasti dengan membawa brandnya Purana Indonesia.

Jika sebelumnya Nonita Respati telah mengeluarkan koleksi terbarunya yang bertajuk Summer Romance, kali ini di JFF untuk yang pertama kalinya mengeluarkan koleksi kain Songket Palembang yang dikreasikan secara simple, casual dan modern.

Dipaparkan saat ditemui para awak media Jakarta, Nonita Respati mengungkapkan bahwa event JFF 2019 yang baru pertama kali diikutinya ini, menjadi pengalaman yang mengesankan dengan menampilkan koleksi Songket Palembang.

“Ini adalah kali pertama saya mengangkat koleksi Songket Nusantara (Palembang). Dan koleksi Songket Palembang yang saya tampilkan ini adalah Songket cetak agar tampilan yang dihasilkan lebih modern dan dekat dengan daily wear kita, tidak yang seremonial atau formal,” terangnya saat ditemui di belakang backstage usai acara fashionnya, Jumat (8/3/2019).

 Sebanyak delapan looks ditampilkan dari Purana dengan desain multi gaya yang bias digunakan dalam 2 acara. Ada beberapa detail busananya yang bias dilepas, dan  bisa digunakan jadi outer, bias pula jadi dress, ini adalah sesuatu yang berbeda dan menarik.

JFF 2019 diselenggarakan selama tiga hari, dari 8-10 Maret 2019. Dan JFF merupakan pergelaran tahunan yang diselenggarakan di Plaza Ambarrukmo Jogjakarta  untuk merayakan hari jadinya yang tahun ini telah memasuki tahun yang ke-13.

Tahun 2019 menjadi penyelenggaraan untuk yang ketujuh kalinya, dan menampilkan para desainer dari Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah dan 4 guest desainer kenamaan yaitu Defrico Audy, Nonita Respati (8/3/), Ghea Panggabean (9/3), dan Danjyo Hiyoji (10/3).
 
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA