Bidikan Terbaik Mega Patiung
Mega Patiung mengembara ke restoran-restoran terbaik dunia dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
23 Apr 2020


 
Duck Sequence Main Course di Noma

Kebanyakan chef adalah laki-laki, padahal katanya urusan dapur adalah urusan perempuan. Mega juga menangkap fenomena ini. Tapi ia tak bisa menepis kenyataan bahwa menjadi chef merupakan pekerjaan yang berat terutama dalam hal fisik. “Melelahkan sudah pasti. Kami bisa kerja 18 jam sehari, dimarahi, tangan terus bergerak, dan berdiri dalam waktu yang lama. Sudah banyak chef yang akhirnya depresi karena beban kerja fisik, mental, dan emosional. Tidak banyak perempuan yang mau dan mampu melakukannya,” ujarnya. Namun, kini dunia kuliner global sudah mulai menunjukkan perubahan dengan adanya keseimbangan perihal gender dan kehidupan kerja maupun hiburan. Cosme, salah satunya, melakukannya lewat merekrut banyak staf perempuan dan kegiatan relaksasinya.

Tentu saja keperkasaan tubuh bukan satu-satunya hal yang diperlukan profesi chef. “Jadi chef tidak hanya tentang kekuatan fisik saja. Tapi juga kelembutan, keanggunan, dan kesabaran yang dimiliki banyak perempuan,” Mega menambahkan. Setiap dapur punya budaya berbeda. Sepanjang pengalamannya bekerja di restoran luar negeri, gender bukan sesuatu yang bisa membedakan porsi pekerjaan. Semua dilihat sebagai manusia yang telah menjadi bagian dari tim. Maka, semua orang harus sama-sama terlibat dan membantu, apapun jenis kelaminnya.

Selepas dari Cosme, Mega kembali ke Tanah Air dan bekerja di Locavore Bali. Ia cukup mengalami gegar budaya di lingkungan kerja. Perbedaan paling mencolok yang ia rasakan ketika bekerja di Indonesia adalah budaya dapurnya. “Di Indonesia, chef perempuan yang benar-benar bagus masih sedikit, seksismenya kental, dan keterbatasan kritikan. Misalnya, di sana (luar negeri) orang bisa bebas mengkritik atau mengomeli kesalahan tanpa diambil hati. Di sini saya harus lebih hati-hati supaya tidak menyinggung perasaan,” ujar perempuan berusia 28 tahun ini. Ia pun merasa kesulitan menemukan bahan-bahan yang segar dan bagus. Sementara di Denmark, ia bisa mendapat berbagai macam bahan kualitas baik dengan mudah.

 


Topic

Profil

Author

DEWI INDONESIA