5 Hal yang Memancing Emosi di Film Noktah Merah Perkawinan
Film ber-genre drama dari Rapi Films ini akan membuat penontonnya gemas dengan sikap para karakternya yang memancing emosi
13 Sep 2022



Rapi Films bersiap untuk menayangkan remake dari sinetron “Noktah Merah Perkawinan,” tayangan legendaris tanah air yang sempat hadir di televisi pada tahun 1996-1998. Film ini diarahkan oleh sutradara Sabrina Rochelle Kalangi dengan Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara Aisha yang menjadi pemeran utamanya.
 
Sinopsis film “Noktah Merah Perkawinan” berkisah tentang hubungan Ambar (diperankan oleh Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagai hal dalam pernikahan mereka, setelah sebelas tahun menikah dan memiliki dua orang anak, Bagas dan Ayu. Apalagi setelah pertengkaran hebat akibat campur tangan kedua orang tua mereka dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang.
 
Berikut ini beberapa hal yang membuat penonton tergerak emosinya. Tak hanya emosi karena gemas dengan sikap para tokohnya, tetapi juga relate denga napa yang mereka alami dalam hubungan mereka satu sama lain.

1. Mertua yang turut campur

Peran serta keluarga dalam pernikahan seseorang dengan pasangannya memang masih menjadi hal yang lazim terjadi di tengah masyarakat kita. Meski umum terjadi, sebenarnya hal ini bukan hal yang baik dan bahkan bisa mengancam kelangsungan pernikahan. Ini pula yang dihadirkan sebagai salah satu konflik yang muncul dalam perkawinan Ambar dengan Gilang. Anda akan melihat dan bisa berelasi dengan pengalaman-pengalaman berumah tangga, seperti mertua yang kerap meminta bantuan finansial, hingga mertua lain yang justru memperkeruh suasana.

2. Godaan ‘orang ketiga’

Munculnya orang ketiga selalu menjadi ujian dalam setiap hubungan asmara antara dua orang. Tak hanya bagi mereka yang menikah, tetapi juga mereka yang masih memadu kasih dengan orang tersayang.  Film “Noktah Merah Perkawinan” pun mengangkat hal ini, dan membuat penontonnya lebih memahami alasan-alasan di balik setiap tindakan para tokoh dalam film ini yang memancing emosi kita, terutama yang berkaitan dengan kesetiaan dengan pasangan kita.

3. Hubungan yang renggang

Katanya, cinta itu cuma mendekatkan kita dan pasangan di awal hubungan. Hanya komitmen bersama yang akhirnya bisa membuat hubungan jadi langgeng. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, banyak pasangan yang menganggap keberadaan pasangan menjadi sesuatu yang taken for granted. Akhirnya tak hanya bara asmara saja yang meredup, tetapi juga kedekatan yang dulu pernah ada jadi kian merenggang.

4. Kesehatan anak

Membesarkan buah hati tentu bukan perkara mudah. Ada berbagai hal yang terjadi sepanjang tumbuh kembang si anak, bahkan munculnya penyakit yang perlu perhatian khusus dari kedua orang tua. Ketika salah satu dari kita lalai memberikan perhatian, atau terjadi kecelakaan di luar kuasa kita, bukan tak mungkin kesehatan dan keselamatan anak pada akhirnya memicu pertengkaran hebat yang memperparah renggangnya hubungan.

5. Komunikasi dengan pasangan

Kebiasaan Gilang untuk memendam masalah dan tak membagikannya dengan Ambar juga menjadi hal yang memicu konflik rumah tangga di antara mereka. Di saat yang sama, Ambar jadi terkesan menjadi istri yang selalu menuntut. Keberadaan konselor pernikahan pun jadi tak berdampak karena komunikasi yang tak terbangun lagi di tengah konflik antara Ambar dan Gilang.


 
Penuh drama tetapi juga humanis di saat yang sama, film “Noktah Merah Perkawinan” tayang di bioskop mulai 15 September 2022. Pastikan untuk menyaksikan film ini, ya!
 

MARDYANA ULVA
Foto: RAPI Films  
    
 

 


Topic

Movie

Author

DEWI INDONESIA