Berkenalan Dengan Moon River Dairy, Farmstead Cheese Asal Bayuwangi
Moon River Dairy menyuguhkan keju natural dengan cita rasa yang dipadukan dengan rempah-rempah lokal
18 Nov 2020


Amaya, keju bergaya Cantal


Ribuan tahun lalu ketika transportasi belum seperti sekarang, apa yang dilakukan para peternak (yang pada umumnya tinggal di bukit-bukit jauh dari pemukiman) untuk mempertahankan kualitas susu mereka agar bisa dijual ke masyarakat? Jawabannya, memprosesnya menjadi keju. Walaupun konon katanya keju diciptakan secara tak sengaja, namun ia telah terbukti hadir sebagai upaya memperpanjang masa simpan susu.

Jika sekarang kita mengenal keju olahan pabrik, dahulu keju dihasilkan di rumah-rumah peternak. Farmstead cheese, begitu mereka menyebutnya. Dibuat secara tradisional dengan susu dari kawanan sapi, domba, dan kambing produsen sendiri. Berbeda dengan keju artisan yang dapat dibuat dengan mencampurkan susu dari beberapa peternakan, keju farmstead (atau keju rumah pertanian) mengharuskan susu hanya berasal dari satu peternakan.

 


Konsep ini diusung oleh Moon River Dairy yang terletak di Kalibaru, Banyuwangi. Dalam proses produksinya, Moon River Dairy menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas tinggi yang diambil sekaligus diolah di
kompleks Margo Utomo Resort. Pada awal tahun 2020, Fiona Farody bersama dengan Nindia Ogura memutuskan untuk membangun Moon River Dairy. “Sebenarnya kami memang belum officially launch,” aku Fiona. Namun ragam permintaan sudah mulai membanjiri akun Instagram mereka, banyak dari pecinta keju natural juga turut menaruh perhatian pada Moon River Dairy.

Susu yang menjadi bahan utama produksi keju diperah setiap pagi dari peternakan yang hanya berjarak beberapa langkah dari pabrik keju. Kondisi ini mampu menjaga bahan baku tersebut agar tetap segar. Ditambah, perkebunan tropis di Margo Utomo yang menghasilkan rempah-rempah khas Indonesia, ikut mewarnai cita rasa keju produksi Moon River Dairy.

Dairy farm di mana kami melakukan pemerahan susu bersebelahan dengan cheese lab kami, jadi kesegarannya tidak bisa dikalahkan lagi. Nothing is better than that, it’s the best. Ketika susunya masih hangat
dengan suhu temperatur badan langsung kami olah, itu persis teknik zaman dahulu,” ucap Fiona.

 

 

Author

DEWI INDONESIA