Menggoyang Lidah Tiongkok Lewat Sajian Liu Li Palace
Liu Li Palace Seafood Restaurant unggul dalam cita rasa autentik Tiongkok ala Kanton dan Sichuan.
24 Apr 2025



Kertas dinding berwarna kunyit, dengan corak kembang sakura; mengingatkan kepada jubah kekaisaran Dinasti Qing, elok nan megah. Adalah interior Liu Li Palace Seafood Restaurant, andrawina Tiongkok di Ayana Midplaza Jakarta, yang menyajikan ragam hidangan ala Sichuan dan Kanton racikan Master Seni Kuliner Tiongkok, Chef Wong Chee Hung.
 
Bulan lalu DEWI diundang mengecap hidangan Chef Wong Chee Hung, yang tengah merayakan gelora hidangan panggang Sichuan. Memasuki Liu Li Palace, DEWI diantarkan menuju ruang privat dengan aksen bilik kayu oriental. Kertas dinding kuning menjadi pemanis interior yang apik, homage kepada khazanah tradisi Tiongkok yang cantik. Meja-meja lingkar yang dapat diputar merayakan tradisi kenduri yang kuat di darah Asia.
 

Liu Li Palace unggul dalam sajian khas Kanton dan Sichuan. Namanya terinspirasi dari kriya kaca khas Tiongkok, "Liu Li", yang memiliki warisan lebih dari 2.500 tahun. Tamu segera disambut dengan minuman segar bercita rasa sitrus untuk melepas dahaga. Chef Wong lantas hadir secara langsung menyambut, pertama-tama memperkenalkan minyak cabai Liu Li Palace yang ikonis. “Tujuan saya adalah untuk menonjolkan autentisitas masakan Sichuan dan Kantonis sambil memperkenalkan elemen-elemen modern,” demikian ujar Chef Wong,

Tanpa menanti lama, sajian pertama pun datang: sajian kombinasi empat daging panggang, berupa pork belly panggang renyah, pork belly panggang dengan madu, bebek panggang, dan ayam kukus masak minyak merah. Seluruhnya diracik secara autentik. Yang terutama menonjol adalah pork belly panggang dengan madu, lembut dengan renyah lemak; memadukan gurih daging babi dengan legit madu, yang demikian pas tatkala dicocolkan ke minyak cabai.
 

Selain daging panggang, didampingi minyak cabai yang khas, Liu Li Palace turut menyajikan beragam sajian khas Tiongkok lainnya. Sup jagung kepiting terhidang untuk menghangatkan perut dan membuka palate. Sapo iga sapi dengan wortel dan lobak meracik iga sapi Australia dalam saus mala yang pedas. Cabai Sichuan yang menumpulkan lidah memberikan sensasi semriwing, cocok bagi penikmat pedas. Ikan kerapu macan stim ala Szechuan, sebaliknya, demikian lembut pun masih padat, dengan kuah penuh cita rasa yang halus di lidah. Seluruhnya pas didampingi tumis sayur kol dengan cabai kering yang masih renyah tatkala dikunyah. Terakhir, nasi goreng talas dengan potongan ayam dan ikan asin melengkapi hidangan utama dengan olahan karbohidrat yang gurih.
 
 
Sebagai hidangan penutup adalah wedang yang karib di lidah Nusantara: ronde dengan kuah jahe dan isian dari kedelai. Kuah jahenya demikian panas, mantap menghangatkan perut; sedangkan ronde berisi kedelainya legit dan gurih. Sajian yang bersahaja, pun menutup kenduri dengan pas.
 
“Saya berharap dapat menciptakan pengalaman bersantap yang tak terlupakan bagi para tamu kami,” ujar Chef Wong memungkas penjelasannya sebelum kenduri dimulai. Chef Wong benar memenuhi janjinya dengan cita rasa Tiongkok yang disajikan. Liu Li Palace dapat dikunjungi di Gedung Midplaza 2 - Lantai Dasar sepanjang hari, dengan jeda pada sore hari.


Teks: AKIB ARYO UTOMO
Foto: Dok. LIU PALACE SEAFOOD RESTAURANT

 


Topic

Liu Li Palace Seafood Restaurant

Author

DEWI INDONESIA