Film Penyalin Cahaya Mendominasi Penghargaan Festival Film Indonesia 2021
Dominasinya dibuktikan dari kesuksesannya meraih belasan Piala Citra di FFI 2021.
12 Nov 2021



Setiap tahunnya, Festival Film Indonesia (FFI) selalu dinantikan untuk mencari tahu siapa yang menjadi terbaik di antara yang terbaik di dunia sinema Indonesia. Sejak diadakan pada tahun 1995, FFI menjadi tolak ukur untuk industri perfilman Indonesia karena dianggap mampu mengembangkan kualitas para sineasnya. Untuk di tahun 2021 ini, FFI kembali diadakan dan diselenggarakan tepat pada Hari Pahlawan, yaitu 10 November. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan dukungan kepada Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail.
 
Pada 10 November 2021, sederet pemenang dari 29 kategori - termasuk kategori khusus dan penghargaan khusus dewan juri akhir - pun diumumkan dan film Penyalin Cahaya menjadi sinema Indonesia yang sangat bersinar. Bagaimana  tidak, dari 17 nominasi yang diberikan kepadanya, Penyalin Cahaya sukses membawa pulang 12 piala, termasuk di antaranya adalah Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik (Wregas Bhanuteja), Pemeran Utama Pria Terbaik (Chicco Kurniawan), dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Jerome Kurnia).
 
“Jujur saya tidak menyangka sama sekali. Saya merasa film itu (adalah sebuah proyek) kolaborasi. Jadi, piala ini bukan untu saya saja, melainkan untuk film Penyalin Cahaya karena kalau tidak ada mereka, (piala) ini tidak akan ada (di tangan saya). (Piala) ini untuk kita, untuk perfilman Indonesia. Saya percaya ini adalah salah satu bentuk dan tanda bahwa perfilman Indonesia tidak mati meski di tengah pandemi,” tutur Chicco Kurniawan, pemenang dari Pemeran Utama Pria Terbaik.
 
“Bagi kami, film ini tidak hanya berhenti di malam (penghargaan FFI) ini. Tapi juga akan ditonton oleh semua orang di seluruh dunia sehingga pesan, pernyataan, dan argumen yang ada di film Penyalin Cahaya ini akan didengar. (Melalui film ini) misi kami adalah bersama-sama melawan kekerasan seksual, dan kita harus selalu berpihak dan percaya pada penyintas. Film ini dikerjakan selama pandemi, dengan seluruh sumber daya manusia dari Indonesia, dan semua lokasinya ada di Indonesia. Ini membuktikan bahwa film ini sungguhlah kuat, apapun yang menerjang kita. Kami yakin perfilman Indonesia akan semakin maju,” ucap Wregas Bhanuteja, sutradara film Penyalin Cahaya.

 

Meski sudah melakukan world premier-nya pada bulan Oktober 2021 di Busan International Film Festival, namun Penyalin Cahaya baru akan bisa dinikmati pencinta film Indonesia pada Januari 2022 melalui platform Netflix.
 
Di kesempatan ini, FFI 2021 juga menganugerahkan penghargaan seumur hidup (Lifetime Achievement Award) kepada aktris kawakan, Jajang C. Noer. Kariernya sebagai aktris film sejak 1970 diawali Jajang sebagai pencatat skrip dan diikutkan di sejumlah film, hinggaa akhirnya beliau mendapatkan peran di film Bibir Mer (1992) yang membawanya meraih Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Perempuan Terbaik di FFI 1992. Di tahun 2013, ia kembali meraih Piala Citra untuk kategori yang sama lewat perannya di film Cinta Tapi Bedaa (2012). Selama jenjang kariernya, Jajang C. Noer sukses meraih tujuh nominasi dan memenangkan dua penghargaan FFI.
 
Berikut ini adalah dafar lengkap pemenang FFI 2021:
1. Film Cerita Panjang Terbaik: Penyalin Cahaya
2. Sutradara Terbaik: Penyalin Cahaya
3. Penulis Skenario Asli Terbaik: Henricus Pria, Wregas Bhanuteja - Penyalin Cahaya
4. Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Gea Rexy, Bagus Bramanti, Charles Gozali - Sobat
Ambyar
5. Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno, I.C.S. - Penyalin Cahaya
6. Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro - Penyalin Cahaya
7. Penata Efek Visual Terbaik: Bintang Adi Pradana - Preman
8. Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi - Penyalin Cahaya
9. Penata Suara Terbaik: Sutrisno, Satrio Budiono - Penyalin Cahaya
10. Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra - Penyalin Cahaya
11. Pencipta Lagu Tema Terbaik: Mian Tiara - Lagu: “Di Bawah Langit Raksasa” -
Penyalin Cahaya
12. Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar - Penyalin Cahaya
13. Penata Rias Terbaik: Novie Ariyanti - Preman
14. Pemeran Utama Pria Terbaik: Chicco Kurniawan - Penyalin Cahaya
15. Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Arawinda Kirana - Yuni
16. Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Jerome Kurnia - Penyalin Cahaya
17. Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Marissa Anita - Ali & Ratu Ratu Queens
18. Film Cerita Pendek Terbaik: Laut Memanggilku - Sutradara: Tumpal Tampubolon -
Produser: Mandy Marahimin
19. Film Dokumenter Panjang Terbaik: Invisible Hopes - Sutradara/Produser: Lamtiar
Simorangkir
20. Film Dokumenter Pendek Terbaik: Three Faces In The Land Of Sharia - Sutradara:
Davi Abdullah - Produser: Masridho Rambey
21. Film Animasi Panjang Terbaik: Nussa - Sutradara: Bony Wirasmono - Produser:
Ricky "Sapoy" Manoppo & Anggia Kharisma - Produksi: The Little Giantz, Visinema
Pictures
22. Film Animasi Pendek Terbaik: Ahasveros - Sutradara: Bobby Fernando - Produser:
Kemal Hasan, Salima Hakim, Yohanes Merci
23. Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film: Jajang C. Noer
 
Penghargaan Khusus:
24. Karya Kritik Film Terbaik (Penghargaan Tanete Pong Masak): Going Gaga
Kejahanaman: Martabat Dan Pandangan Dunia Perempuan Tanah Jahanam" - Kukuh
Yudha Karnanta - Fib.Unair.Ac.Id
25. Film Terfavorit (Penghargaan Djamaluddin Malik): Ali & Ratu Ratu Queens
26. Aktor Terfavorit (Penghargaan Bambang Irawan): Angga Yunanda
27. Aktris Terfavorit (Penghargaan Chitra Dewi): Prilly Latuconsina
 
Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir:
1. Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir Kategori Film Cerita Pendek: Lika Liku Laki -
Sutradara: Khozy Rizal - Produser: John Badalu, Bruno Smadja, Khozy Rizal
2. Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir Kategori Karya Kritik Film: “Ali & Ratu Ratu
Queens: Keluarga Nuklir Dan Jejak "American Dreams"” - Aulia Adam - Tirto.Id Dan
Youtube.Com/Tirtoid (Karya Non-Tulisan)
 
(RJ) Foto: Rekata Studio & Kaninga Pictures, Ria Juwita

 

 


Topic

Film

Author

DEWI INDONESIA