Napak Tilas Sejarah Chanel dan Balet
Virginie Viard mengunjungi kembali arsip desain kostum tari Chanel untuk pertunjukan tari “Variations”
25 Sep 2019


Para penari yang akan tampil mempertunjukan Variations.


Kiprah Chanel dan dunia seni memang kerap berkelindan. Salah satunya sejarah panjang antara rumah mode tersebut dengan dunia tari. Sejarah itu dimulai saat pertama kali ia mempelajari seni tari bersama Isadora Duncan dan Caryathis. Namun kemudian kelindannya dengan dunia olah tubuh itu tak banyak menyoal praktik tari dan lebih banyak soal kesamaan prinsip.

Dalam pelajarannya itu ia menemukan bahwa tarian adalah soal gerakan dan presisi. Dan Coco Chanel memiliki ketertarikan alami akan kedua hal itu. Kostum dalam pertunjukan tari The Rite of Spring dari Igor Stravinsky yang dikoreografi Nijinsky memiliki pengaruh yang amat signifikan terhadap Chanel muda. Pertunjukan itu bagaikan kilat penuh kreativitas yang memberikannya inspirasi visioner.

Sejak saat itu ia bekerja dengan para seniman dan koreografer untuk membuat kostum-kostum tari yang memukau. Salah satu kolaborasi yang paling bersejarah adalah kala ia membuat kostum untuk pertunjukan balet Bacchanale dengan Salvador Dalí.

Jalinan sejarah antara Chanel dan dunia tari terus berlanjut. Ketika Chanel dipimpin oleh Karl Lagerfeld, sang desainer pun bekerja sama dengan para koreografer ternama dunia. Mulai dari Uwe Scholz pada 1986 dan 1987, serta Elena Glurjidze pada 2005 untuk pertunjukan The Dying Swan. Pun pada 2016 Karl mendesain kostum untuk pertunjukan balet Brahms-Schönberg Quartet arahan Balanchine.

Kini rumah mode Perancis itu kembali memberikan kontribusinya pada dunia seni dengan mendesain kostum untuk pertunjukan balet Variatons oleh Opéra de Paris. Kostum tersebut akan digarap Virginie Viard. Koreografi Variations merupakan hasil kreasi sahabat Coco Chanel, Serge Lifar. Untuk itu, Viard akan mengunjungi kembali arsip desain kostum tari Chanel untuk membuat versi terbarunya kini.

Tiap-tiap penari utama dalam koreografi tersebut akan merepresentasikan sekuntum bunga: mawar, lili, tulip, wisteria, cornflower, dan violet. Rok tutu dari bahan tulle memberikan kesan polos, sementara sentuhan warna hitam memberikan nuansa modernitas yang akan meng-highlight gerakan para penari.

The House of Lemarié, pengrajin bunga-bungaan yang masih termasuk dalam Fashion Métiers d’art milik Chanel membuat bunga-bunga tersebut untuk setiap kostum. Aplikasi bunga dibuat di atas kain organza dan manik-manik dengan warna pastel yang diberikan sentuhan warna hitam hasil gambaran tangan.

Pertunjukan tari ini merupakan bagian dari gala pembuka musim di Opéra de Paris. Sejak 2018 Chanel secara resmi menjadi patron gelaran ini. Tahun lalu, Karl Lagerfeld merancang kostum untuk pertunjukan Decadance untuk ajang tersebut. (SIR). Foto: Chanel.

 


Topic

Art and Culture

Author

DEWI INDONESIA