Pasar Seni Ancol Gelar Pameran yang Mengangkat Seni sebagai Media Pemulihan
Menyuarakan optimisme melalui karya, para seniman ini juga punya kontribusi bagi masyarakat.
12 Nov 2020



Mengapresiasi seni dalam kondisi pandemi, Pasar Seni Ancol menggelar pameran Pulih. Acara di Ancol ini juga bagian dari kampanye #PemulihanBersama yang diaktifkan Pasar Seni Ancol bersama dengan berbagai seniman dan tokoh seni budaya.

Pameran Pulih ingin menyelami fungsi seni dan budaya dan fungsi ruang seni sebagai media untuk pemulihan di berbagai bidang mengatasi berbagai krisis di masa pandemi.

Kegiatan ini ditujukan untuk membuat sebuah aktivasi sosial berupa gerakan kecil untuk mengajak masyarakat bangkit di tengah situasi pandemi yang menyebabkan krisis global begitu terasa dampaknya bagi banyak pihak.

“Kami bekerja sama dengan 10 orang seniman Indonesia yang sudah banyak membicarakan tentang topik-topik pemulihan dan banyak bekerja dengan komunitas. Masing-masing seniman mengadakan kegiatan dan menciptakan karya guna menciptakan sistem baru dalam masyarakat yang berfokus pada pemulihan individu, kelompok, atau lingkungan,” ucap Mia Maria, Pimpinan Pasar Seni Ancol.

Galeri Pasar Seni Ancol selama dua pekan mulai 14 sampai 29 November 2020  akan diramaikan oleh karya dari beberapa seniman seperti  Arahmaiani, Chairun Nissa, Eko Prawoto, Hanna Madness, Melati Suryodarmo, Lab Tanya, Mella Jaarsma, dan Tisna Sanjaya.
 
Sedangkan untuk seni pertunjukan akan ada penampilan dari Reda Gaudiamo dengan Healing Music and Storytelling dan Amerta Sound bersama Galih Naga Seno yang mengksplorasi alat-alat musik tradisional sebagai metode pemulihan lewat suara.
 
Sambil menikmati karya seni, pengunjung juga diharapkan mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan yang diterapkan pihak Pasar Seni Ancol.
 
Pamera Pulih bekerja sama dengan Yayasan Cita Prasanna dengan dukungan dari Direktorat Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk pameran seni rupa, seni pertunjukkan, seminar, dan aktivasi sosial. (WHY) Foto: Dok. Instagram serrum.arthandling
 
 

 

 

Author

DEWI INDONESIA