Pementasan Teater Setelah Lewat Djam Malam Hadirkan Pertunjukan Silang-Media
Tak hanya menampilkan pertunjukan teater pada umumnya, pertunjukan silang-media ini juga akan menghadirkan cuplikan adegan dari film aslinya.
29 Nov 2022



Salah satu film klasik Indonesia, “Lewat Djam Malam” (1954) dihadirkan kembali ke tengah masyarakat masa kini lewat sebuah pertunjukan teater silang-media (cross-media). Tak hanya menampilkan lakon teater pada umumnya, pertunjukan silang-media bertajuk “Setelah Lewat Djam Malam” ini juga akan menghadirkan cuplikan adegan asli dari film karya Usmar Ismail tersebut di atas panggung, yang akhirnya menciptakan dialog antar media seni peran.

“Film ‘Lewat Djam Malam’ ini merupakan karya penting Indonesia yang layak untuk diingat, yang layak ditampilkan kembali untuk generasi saat ini,” ujar Reza Rahadian, salah satu aktor ternama yang ikut berperan dalam pertunjukan silang-media ini.
 
“Banyak pemain di film ini yang saya lihat berada di background film, tapi di kemudian hari tenyata menjadi aktor besar tanah air. Salah satunya ternyata ada Farouk Afero juga di situ, yang masih muda sekali, tapi akhirnya menjadi salah satu aktor terkenal,” sambungnya.

Membawa gagasan kebangsaan yang kuat

Sementara itu, Yudi Ahmad Tajudin, sutradara teater silang-media ini, mengatakan bahwa film karya Usmar Ismail ini memiliki gagasan kebangsaan pada masanya dengan narasi yg kuat. Paham kebangsaan itu pun dinilainya relevan dengan keadaan sekarang, yang akhirnya membuat pertunjukkan sialng media ini menjadi semakin penting untuk dipentaskan.

“Sinematografinya pun menyegarkan sekali untuk ukuran masa itu. Ada medium tari tubuh dan medium musik juga di sana. Film ‘Lewat Djam Malam’ itu Bagaimana gagasan tentang kebangsaan pada masa itu yang relevan dengan paham kebangsaan kita hari ini, membuat film tersebut menjadi pijakan karya untuk berdialog antar-media,” jelasnya.

 

Sinopsis "Setelah Lewat Djam Malam"

Yulia Evina Bhara, produser pementasan teater silang-media ini, menambahkan bahwa film "Lewat Djam Malam" merupakan suatu perenungan atas tema kebangsaan dan kedaulatan individu dalam dunia modern. Tema itu disampaikan melalui kisah Iskandar, seorang mantan pejuang kemerdekaan yang berusaha memasuki dan beradaptasi dengan dunia baru, kehidupan pasca kemerdekaan, yang berbeda dengan yang ia bayangkan sebelumnya. Pertemuannya dengan kekasihnya, Norma (Kelly Tandiono), serta rekan-rekan perjuangannya dahulu, dan sesosok perempuan yang mengesankannya, Laila (Dira Sugandi), tak membuat Iskandar bisa menghindar dari perasaan asing atas dunia baru yang ia masuki.”

“Semoga pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam ini dapat mempertemukan penonton film dan teater untuk mengalami sebuah pertunjukan segar, berbeda dan mengesankan untuk akhir tahun mereka," kata Yulia Evina Bhara.

Format pertunjukan kreatif

Pertunjukan teater silang-media sendiri adalah bentuk pementasan yang membawa serta media awal penuturan sebuah cerita, ke media yang lain.  Yudi menjelaskan bahwa dalam hal ini, pertunjukan teater silang-media berarti ada film di atas panggung pementasan teater
“Jadi kedua media ini akan berdialog. Film akan memengaruhi pementasannya, dan begitu juga sebaliknya. Pertunjukan silang-media ini akan saling memengaruhi saling mengubah,” imbuh Yudi lagi.



 

Salah satu film Indonesia paling penting

Film “Lewat Djam Malam”, yang diproduksi tahun 1954, adalah film klasik yang ditulis oleh Asrul Sani dan disutradarai oleh Usmar Ismail. Film “Lewat Djam Malam” meraih penghargaan Film Terbaik pada FFI 1955. Pada tahun 2012 film ini seperti hidup kembali setelah direstorasi oleh National Museum of Singapore dan World Cinema Foundation, bekerja sama dengan Yayasan Konfiden dan Kineforum Dewan Kesenian Jakarta. Setelah direstorasi selama kurang lebih dua tahun (2010-2012), film ini ditayangkan di Seksi Cannes Classic, Festival Film Cannes, dan kemudian diedarkan kembali secara terbatas di beberapa bioskop Indonesia.



Pertunjukan teater silang-media bertajuk “Setelah Lewat Djam Malam” ini dimainkan oleh aktor-aktor ternama Indonesia, antara lain Reza Rahadian, Dira Sugandi, Kelly Tandiono, Sal Priadi, Lukman Sardi, dan Josh Marcy, serta para penari Dansity. “Setelah Lewat Djam Malam” hadir pada 2-3 Desember 2022, di gedung Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tiket pertunjukkan “Setelah Lewat Djam Malam” dapat dibeli melalui layanan aplikasi Gotix dan Loket.com.


MARDYANA ULVA
Foto: POPLICIST

 

 


Topic

Art

Author

DEWI INDONESIA