Pengalaman Aromatis dari Kayleigh Goh di Gajah Gallery
Seniman asal Malaysia, Kayleigh Goh mengeksplorasi wewangian yang selalu membekas di benak
6 Feb 2020




Wangi tak dapat dilihat, tetapi mungkin itulah salah satu impuls yang paling bisa membekas. Layaknya lagu lama, semburat aroma tertentu bisa membawa kita mengawang ke masa silam. Ia bisa membuka memori yang terkunci. Ide inilah yang lantas dieksplorasi seniman asal Malaysia, Kayleigh Goh dalam pameran tunggal keduanya, “The Scent that Lingers”.

Digelar di Gajah Gallery, Yogyakarta, Kayleigh menerjemahkan inspirasinya itu dalam karya-karya patung berukuran kecil. Sebuah terobosan baru dari lukisan besar yang menjadi ciri khasnya. Lewat patung-patung inilah Kayleigh mencoba membangkitkan rasa kita akan pengalaman penciuman melalui media visual dan sentuhan.

Pengalaman penciuman memang sesuatu yang unik. Hampir setiap kali aroma tidak menjadi impuls tunggal. Persepsi kita akan satu wewangian biasanya akan terikat dengan memori lain. Entah itu parfum nenek, aroma kopi dari rumah masa kecil, halaman-halaman buku lama, hingga wangi masakan ibunda.

Untuk membangun efek nostalgia tersebut ia lantas menciptakan ruang tiga dimensi dengan detail halus dan warna-warna mawar yang pucat. Di sana juga Kayleigh memberikan lapisan dramatis dari bayangan nyata dan ilusi. Karya Kayleigh ini seperti fragmen-fragmen ingatan yang dimaksudkan memicu memori kita akan semburat aroma yang dihadirkan.

Perhatikan bagaimana aroma manis yang tipis muncul dan menguap ke udara sembari menelusuri potongan-potongan narasi yang ditawarkan Kayleigh. Baginya, pengalaman tak berwujud ini jauh lebih berarti ketimbang hal-hal yang dapat digenggam. Pameran tunggal Kayleigh Goh, bisa Anda sambangi di Gajah Gallery Yogyakarta mulai 6-23 Februari 2020. (SIR). Foto: Gajah Gallery.



 


 


 

 


Topic

Exhibition

Author

DEWI INDONESIA