Pertunjukan “Under The Volcano” Akan Ditampilkan di Ciputra Artprenuer
Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan “Under The Volcano” dan akan mentas di 4 dan 4 April 2020.
4 Feb 2020




Bencana alam adalah salah satu fenomena yang tidak pernah berubah: kepanikan, kehancuran, dan setelah itu selalu diikuti dengan mawas diri dan kewaspadaan. Under the Volcano adalah sebuah pementasan yang merekam reaksi manusia terhadap bencana alam.

Apa yang membuat pementasan ini istimewa? Sesederhana bahwa yang menjadi rujukan adalah salah satu bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia dan muka bumi ini: ketika Sumatera, terutama Lampung, berhadapan dengan Gunung Krakatu pada 1883.

Beruntunglah seorang penyair, Mohammad Saleh, secara rinci menulis bagaimana pada saat itu setiap orang berusaha menyelamatkan diri dan yang lebih penting bagaimana reaksi mereka menghadapi bencana. Pada hakikatnya ternyata reaksi manusia dari zaman dahulu sampai sekarang sama.
 

Komunitas Seni Hitam-Putih dan sutradara Yusril Katil yang berasal dari Padang Panjang melihat apa yang digambarkan Muhammad Saleh dalam syairnya amat relevan dengan lokasi kampung halaman mereka yang harus selalu waspada akan bencana alam karena dikelilingi gunung berapi.

Dalam karya ini, warna Minangkabau yang dinamis dan melankolis amat terasa, tetapi pesan yang disampaikan merupakan sebuah pesan universal bagi kita semua bahwa "jika hari ini adalah tahun 1883, untuk bertahan hidup dari bencana alam seseorang harus bergantung pada bantuan orang lain".

Under the Volcano, dengan tema yang universal, pementasan amat dinamis yang berakar dari tradisi (silek, ulu ambek), dan elemen modern video digital berhasil menyajikan tontonan yang amat memukau.

Dipentaskan pertama kali dalam acara Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theatre, Beijing, Cina 2014, dan setelah itu mengulang kesuksesan di TheatreWorks, Singapura pada 2016, publik Jakarta pada akhirnya akan dapat menyaksikan pertunjukan ini secara penuh pada 4-5 April 2020 di Ciputra Artpreneur, setelah sebelumnya naik pentas (tidak secara penuh) di perhelatan budaya Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) di Panggung Akshobya Candi Borobudur pada 2018. (Orie Buchori)

 

 

Author

DEWI INDONESIA