Sarat Pesan, Pameran “Karya Kita” Persembahkan Karya Para Seniman Tanah Air
Taco Group mempersembahkan pameran “Karya Kita” berkolaborasi dengan berbagai seniman Tanah Air
20 Aug 2019


Felix Tjahyadi, Tulus, Tiza Mafira, Chitra Subyakto dalam sesi talkshow Laut Kita.
1 / 5
Taco Group mmenggelar pameran “Karya Kita” pada 16-25 Agustus 2019. Pameran ini memajang karya dari berbagai desainer sekaligus seniman Tanah Air. Beberapa di antaranya ada instalasi dari Byo Bags dan Rinaldy Yunardi.
 
Ada pula instalasi “Laut Kita” dari Sejauh Mata Memandang yang kembali dipamerkan. Direktur Pameran “Karya Kita” Felix Tjahyadi menyatakan instalasi “Laut Kita” menjadi bagian penting pameran tersebut karena, “Pameran ini menujukkan kedewasaan yg sangat maju.”
 
Felix menjelaskan hal itu terutama karena pesannya. Menurutnya, instalasi ini bukan cuma bicara soal ekspresi diri tapi juga hendak memberikan dampak demi keberlanjutan lingkungan.
 
Oleh karena itu, pada hari keempat penyelenggaraannya Taco melalui “Karya Kita” juga mengadakan lokakarya daur ulang dengan menggandeng klinik sampah Kertabumi.
 
Pada workshop rekan-rekan dari Kertabumi mengajak pengunjung untuk mendaur ulang kantong plastik yang tak terpakai menjadi tempat penyimpanan ponsel. Kertabumi pun turut memamerkan produk-produk hasil daur ulang oleh mereka selama ini.
 
Selain melakukan edukasi kepada masyarakat, klinik sampah yang mulai aktif sejak 2018 itu memang aktif menggencarkan kegiatan daur ulang sampah plastik. Mereka melakukan pengumpulan sampah dari rumah ke rumah, atau lewat donasi sampah yang diberikan pada saat kesempatan workshop.
 
“Porsi kegiatannya sekitar 50:50 antara edukasi dan keliling memberikan workshop,” kata Project Officer Kertabumi Fadhila Sabrina kepada Dewi.
 
Edukasi kepada masyarakat memang menjadi satu hal yang penting saat bicara tentang keberlangsungan lingkungan. Direktur & Koordinator Working Group Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira juga mengamini hal tersebut.
 
Ia bercerita selama enam tahun ini pihaknya terus mendorong adanya perubahan kebijakan di Indonesia terkait penggunaan sampah plastik sampai saat ini akhirnya ada peraturan mengenai penggunaan kantong plastik. Bahkan pelarangan penggunaan kantong plastik di lima kota di Indonesia, yaitu Banjarmasin, Balikpapan, Bali, Bogor, dan Bandung.
 
“Tapi ternyata kebijakan saja tidak cukup. Masyarakat perlu juga diedukasi kenapa sih kita harus mengurangi penggunaan plastik. Oleh karena itu ketika diajak untuk mengikuti acara ini pun kita bersemangat,” jelas Tiza. (Teks & Foto: SIR.)
 
 

 


Topic

sustainable lifestyle

Author

DEWI INDONESIA