Seniman Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Unjuk Kepedulian Semasa Pandemi Melalui Penampilan Gerak Tubuh
Para seniman ini mengeksplorasi gestur dan kosagerak tubuh memaknai kata ‘peduli’ dalam praktik koreografi.
14 Dec 2021



Ungkapan kepedulian tidak hanya dapat disampaikan melalui materi berlimpah. Bagi seniman, banyak cara untuk meluapkannya, seperti goresan di kanvas, rangkaian kalimat indah dalam bentuk puisi atau lirik lagu, cerita menarik yang dibalut dalam sebuah film, pahatan indah penuh makna, atau bahkan gerak tubuh yang ditampilkan dalam bentuk koreografi menarik. Dan ini lah yang dilakukan oleh para seniman Indonesia dan Jerman melalui sebuah proyek bernama Bodies of Care.
 
Bodies of Care merupakan sebuah proyek eksperimental yang diproduksi dan diorganisasi oleh Goethe-Institut Indonesien dan Sasikirana KoreoLAB & Dance Lamp. Proyek ini digarap oleh sepuluh koreografer muda bersama Melati Suryodarmo - seorang seniman performans, serta kolektif media dan performans asal Jerman, LIGNA.
 
Melalui koreografi, sepuluh koreografer dari Indonesia dan Jerman mengeksplorasi gestur dan praktik ‘kepedulian’. Mereka bersama-sama mengembangkan sejumlah pertunjukan instruksional berjudul Bodies of Care yang berakar pada konteks lokal yang spesifik, namun juga terhubungan secara global. Dengan menyajikan berbagai eksplorasi performatif berbeda, mereka berupaya memandang kritis bagaimana pemahaman kita mengenai praktik perawatan berubah selama pandemi.

 
 
Proyek Bodies of Care ini disajikan sebagai pameran objek-objek koreografis di Galeri Salihara, Jakarta, dari tanggal 4-17 Desember 2021, dan merupakan pameran publik pertama Goethe-Institut Indonesien di Indonesia sejak awal pandemi.
 
“Titik tolak Bodies of Care adalah signifikansi tubuh manusia selama pandemi dalam kaitan dengan konteks jarak dan kepedulian. Pertunjukan instruksional telah menjadi bentuk alternatif untuk menampilkan seni di ruang publik. Penonton atau partisipan terlibat aktif dalam menampilkan karya bersangkutan. Pengalaman publik adalah tujuan utama dari  diadakannya proyek ini. Kami mengajak publik dari berbagai latar belakang untuk secara aktif menampilkan koreografi berdasarkan instruksi para seniman melalui rekaman audio dalam pameran dan melalui performans langsung,” jelas Melati Suyadarmo, seniman performans sekaligus mentor proyek ini.
 
Para seniman berupaya untuk mendefinisikan perawatan komunitas sehubungan dengan praktik mereka sebagai seorang koreografer, khususnya dalam kaitan dengan perwujudan perawatan di dalam komunitas masing-masing.
 
Para koreografer Indonesia dan Jerman yang terlibat di proyek Bodies of Care adalah Abdul Hadi (Bandung), Kurniadi Ilham (Jambi), Densiel Lebang (Jakarta/Toraja), I Nyoman Krisna Satya Utama (Bali), Ela Mutiara (Sukabumi), Mekratingrum Hapsari (Solo), I Made Yogi Sugiartha (Bali), Eva Borrmann (Nürnberg, Jerman), Izabella Maria Herzfeld (Berlin, Jerman), serta Marlen Pflueger dan Yasmina Lammler (Berlin, Jerman). (RJ) Foto: Pexels, Goethe-Institut Indonesien.
 

 


Topic

Art

Author

DEWI INDONESIA